Dia mengungkapkan, fokus arus baru ekonomi itu sejalan dengan hasil diskusi antara Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH Ma'ruf Amin, dan Presiden RI, Joko Widodo.
"Pak Jokowi meminta kemitraan pada Arus Baru Ekonomi Indonesia. Dua hal yang disejui adalah redistribusi aset dan kedua tentang pembiayaan ultra mikro," ujarnya.
Menurut Azrul, dua hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan kekuatan ekonomi umat. Arus baru ekonomi umat, ujar dia, harus terus diperjuangkan dengan tujuan untuk kebangkitan umat.
Dia menyampaikan, ajaran agama Islam mengajarkan pentingnya umat Islam membangkitkan ekonomi dengan jalan berbisnis. Kalau bisa, kata dia, bisnis menjadi budaya umat Islam. Banyak perintah agama baik di Alquran maupun hadist yang menenkankan untuk berbisnis dalam arti yang cukup luas.
Khusus terkait pembangunan usaha mikro dan ultra mikro, Azrul menambahkan, perlu adanya sentuhan kearifan lokal di dalamnya. Kearifan lokal itulah yang menurut Azrul bisa memberikan nilai tambah pada berbagai komoditi unggulan Indonesia.
"Negara kita punya banyak keunggulan komparatif. Itu yang kita sebut sebagai kearifan lokal. Kearifan lokal bisa kita manfaatkan misalnya di dalam kopi dan budaya," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami