Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mohon Disimak, WHO Sampaikan Kabar Teranyar Soal Penyebaran Varian Omicron

Mohon Disimak, WHO Sampaikan Kabar Teranyar Soal Penyebaran Varian Omicron Kredit Foto: Shutterstock/REX/NurPhoto/Vladimir Sindeyeve
Warta Ekonomi, Jenewa -

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Senin (20/12/2021) mengeluarkan peringatan tentang varian Omicron yang menyebar lebih cepat daripada varian Delta. Hal ini menurutnya menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi atau yang telah pulih dari penyakit Covid-19.

"Sekarang ada bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada varian Delta," kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip laman Reuters.

"Dan kemungkinan besar orang yang divaksinasi atau pulih dari COVID-19 dapat terinfeksi atau terinfeksi ulang," kata Tedros.

Sementara itu, kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan menambahkan bahwa "tidak bijaksana" untuk menyimpulkan dari bukti awal bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan dari yang sebelumnya.

"... dengan jumlah yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," kata Soumya Swaminathan kepada wartawan yang berbasis di Jenewa.

Varian ini berhasil menghindari beberapa respons imun, katanya, yang berarti bahwa program booster yang diluncurkan di banyak negara harus ditargetkan pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.

Komentar mereka menggemakan temuan studi oleh Imperial College London, yang mengatakan pekan lalu risiko infeksi ulang lebih dari lima kali lebih tinggi dan tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan daripada Delta.

Namun pejabat WHO mengatakan bahwa bentuk lain dari vaksinasi kekebalan dapat mencegah infeksi dan penyakit.

Sementara pertahanan antibodi dari beberapa tindakan telah dirusak, ada harapan bahwa sel-T, pilar kedua dari respons imun, dapat mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi.

Pakar WHO Abdi Mahamud menambahkan, "meskipun kami melihat pengurangan antibodi netralisasi, hampir semua analisis awal menunjukkan kekebalan yang dimediasi sel-T tetap utuh, itulah yang benar-benar kami butuhkan."

Namun, menyoroti betapa sedikit yang diketahui tentang bagaimana menangani varian baru yang baru terdeteksi bulan lalu, Swaminathan juga mengatakan, "tentu saja ada tantangan, banyak monoklonal tidak akan bekerja dengan Omicron."

Dia tidak memberikan rincian saat dia merujuk pada perawatan yang meniru antibodi alami dalam melawan infeksi. Beberapa pembuat obat telah menyarankan hal yang sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: