Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Malaysia Diterjang Banjir Bandang, Puluhan Ribu Mengungsi dan Tewaskan 7 Orang

Malaysia Diterjang Banjir Bandang, Puluhan Ribu Mengungsi dan Tewaskan 7 Orang Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Setidaknya tujuh orang telah dikonfirmasi tewas, dan 50 ribu lebih lainnya mengungsi setelah rangkaian banjir besar melanda Malaysia.

Seperti diwartakan France24, perkembangan terbaru soal korban terdampak disampaikan oleh para pejabat Malaysia pada Senin (20/12/2021). 

Baca Juga: Bencana Iklim Terbesar Hantam Filipina dan Malaysia, Apa Kabar Indonesia?

Dilaporkan pada akhir pekan, hujan deras mengguyur Negeri Jiran, memicu luapan sungai, membanjiri kota-kota, hingga pedesaan. Tingginya intensitas hujan juga berhasil memutus jalan-jalan utama, dengan banyak pengendara terjebak di kendaraan mereka selama berjam-jam.

Menurut data resmi pada Senin ini, jumlah pengungsi di seluruh negeri telah naik menjadi sekitar 51 ribu, dengan daerah yang paling parah terkena dampak adalah negara bagian timur Pahang. Di wilayah itu, sekitar 32 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Selangor, negara bagian terkaya sekaligus terpadat di Malaysia juga dilaporkan mengalami dampak parah. Sementara, diketahui, daerah yang mengelilingi ibu kota Kuala Lumpur ini biasanya bisa menghindari banjir monsun terburuk.

Tujuh orang juga telah dipastikan tewas di Selangor. Laporan ini diungkap langsung oleh petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan yang dikutip di surat kabar The Star. Namun, dengan laporan orang hilang, jumlah korban diperkirakan akan meningkat.

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob telah ikut mengonfirmasi curah hujan ekstrem yang dialami Malaysia. Bahkan menurut Ismail Sabri, tingkat curah hujan di Selangor dalam satu hari sama dengan curah hujan selama sebulan.

Ismail Sabri lalu menambahkan bahwa puluhan ribu layanan darurat dan personel militer telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan.

Warga, sementara itu, memberi kesaksian bagaimana rumah mereka terendam banjir. Salah satu korban terdampak adalah Eyilavarasi Magesuaran, seorang mahasiswi dari kota Shah Alam, Selangor. Eyilavarasi menuturkan rumahnya tenggelam akibat banjir pada Minggu (19/12/2021) pagi.

"Air mengalir ke rumah kami dari belakang dan belakang, menjebak kami yang ada di dalam." 

"Saya sangat takut jika kami akan tenggelam. Kami telah tinggal di sini sejak 1995, dan tidak pernah mengalami banjir," ujar wanita berusia 21 tahun itu kepada AFP, seraya menambahkan bahwa dia selamat usai diperingatkan oleh anjingnya yang menggonggong.

Seorang kerabat dengan truk kemudian mengevakuasi Eyilavarasi dan keluarganya.

Hujan sebagian besar telah berhenti pada hari Senin, membuat penduduk kembali ke properti mereka yang rusak dan mengambil benda-benda di dalamnya. 

Malaysia, negara Asia Tenggara ini dilanda banjir setiap tahun selama musim hujan. Namun, banjir yang terjadi pada akhir pekan adalah yang terburuk dalam beberapa tahun.

Pemanasan global telah dikaitkan dengan banjir yang semakin parah. Karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air. Perubahan iklim ini akhirnya meningkatkan risiko dan intensitas banjir dari curah hujan yang ekstrem.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: