Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi dalam berbagai simulasi pertanyaan survei.
Hal tersebut ia sampaikan dalam rilis survei bertajuk 'Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral Jelang 2024' yang dilaksanakan pada pertengahan 6-11 Desember 2021.
Survei ini melibatkan 2020 responden berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah saat diwawancarai. Margin of error dari survei ini sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Baca Juga: Nggak Nyangka Banget! Pak Prabowo Makin Top Markotop, Sudah Pas Jadi Pemimpin?
Simulasi semi terbuka ini dengan memberikan 33 nama calon presiden pada responden, Prabowo Subianto mendapatkan dukungan sebanyak 22,4 persen. Disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 18,4 persen lalu Anies Baswedan dengan 15,8 persen.
Sedangkan pada simulasi 19 nama, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut memperoleh dukungan sebanyak 24,1 persen. Diikuti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan 20,8 persen serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 15,1 persen dukungan.
Ketika dilakukan simulasi menggunakan tiga nama, hasilnya tetap menunjukkan Prabowo memiliki angka elektabilitas tertinggi yaitu sebesar 35,4 persen. Disusul Ganjar Pranowo dengan 31,6 persen lalu Anies Baswedan dengan 24,4 persen.
Selain itu, Burhanudin mengatakan, pihaknya juga memberikan pertanyaan survei yang didasarkan pada aturan presidential threshold yang berlaku, yaitu 25 persen dukungan parlemen, yang secara langsung memberikan keuntungan pada petinggi partai. Meski demikian, ia secara pribadi mengungkapkan kontra terhadap ketentuan tersebut.
"Per hari ini saya tidak setuju presidential threshold 25 persen tapi aturan itu masih berlaku. Kalau ini masih berlaku maka privilege ada di ketua umum partai," kata Burhanudin, Minggu (9/1/2022).
Jika disandingkan dengan ketua umum partai, elektabilitas Prabowo menyentuh angka 52,5 persen dukungan. Artinya, jika diperlawankan dengan para ketua umum partai yang lain, kans Prabowo untuk memenangkan Pemilu 2024 cukup tinggi.
Meski demikian, dalam simulasi top of mind, nama Prabowo masih berada di bawah nama Jokowi, meskipun diketahui bahwa Joko Widodo secara konstitusional tidak memungkinkan untuk mencalonkan diri kembali.
"Top of mind itu kita enggak ngasih pilihan jawaban, terserah responden mau jawab siapa. Makanya ada yang jawab Pak Jokowi, meskipun Pak Jokowi secara konstitusional tidak boleh maju lagi," papar Burhanudin.
Dalam simulasli top of mind, sebanyak 20,8 responden memberikan dukungan kepada Jokowi. Sekira 13,1 persen mendukung Prabowo dan 8,9 persen mendukung Ganjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman