Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyaksikan Bekas Tsunami Tonga: Hanya Gereja yang Masih Berdiri, yang Lain Hancur

Menyaksikan Bekas Tsunami Tonga: Hanya Gereja yang Masih Berdiri, yang Lain Hancur Kredit Foto: Reuters/CIRA/NOAA

Gereja itu - yang dikenal dengan program misionaris globalnya - mengatakan memiliki sekitar 135 misionaris Tonga yang ditempatkan di pulau-pulau terluar itu.

Meskipun mereka telah dapat melakukan kontak dengan beberapa orang, masih banyak warga yang belum ditemukan.

Tetapi beberapa berita menggembirakan telah muncul, termasuk "satu kisah bahagia" saat bertahan hidup, kata Hunter.

Pulau kecil Atata - yang memiliki populasi kurang dari 100 orang - telah ditandai oleh otoritas pemerintah Selandia Baru dan Tonga sebagai salah satu pulau yang paling memprihatinkan karena lebih dekat dengan lokasi letusan.

_122881581_atata1.png

Hampir semua rumah di pulau itu hancur ketika gunung berapi meletus. Tetapi semua orang berhasil sampai ke rumah kapel milik Gereja Mormon tepat waktu, dan akhirnya selamat.

"Semua orang di pulau itu berlindung di gedung gereja dan aman, tetapi setiap bangunan lain yang kami ketahui sudah hancur, kecuali yang ini, di tengah pulau," kata Hunter.

Dia mengatakan properti Gereja itu hanya dibangun "sekuat yang kita bisa", karena "kita tahu kita berada di bagian dunia yang berbahaya di mana topan atau tsunami bisa datang setiap beberapa tahun atau lebih".

"Agar anggota kami tahu bahwa mereka dapat pergi ke gereja terdekat ketika angin sangat kencang, untuk berlindung dari badai kehidupan" - dalam hal ini, baik dalam arti rohani maupun jasmani.

Pihak berwenang Selandia Baru mengkonfirmasi pada hari Rabu (19/1) bahwa penduduk di Atata telah berhasil dievakuasi ke pulau Tongatapu.

Hunter mengatakan pengiriman logistik tambahan lewat udara berupa air, masker, dan telepon juga sedang dalam perjalanan dari cabang-cabcang Gereja Mormon di luar negeri, tetapi seperti yang dialami bantuan resmi dari sejumlah pemerintah dan Palang Merah, kargo itu tertahan oleh akses ke pelabuhan dan bandara di Tonga yang masih rusak.

"Para pemimpin Gereja terus berhubungan dengan pejabat pemerintah sehingga kami dapat mendukung upaya kemanusiaan dalam beberapa hari dan minggu mendatang," tulis Gereja Mormon di situs webnya.

"Kebaktian hari Minggu mendatang ini akan berlangsung di rumah-rumah dan umat Gereja Orang-Orang Suci Zaman Akhir akan diundang untuk berpuasa dan berdoa, untuk bersyukur atas banyak nyawa yang telah diselamatkan sekaligus memohon agar situasi kembali normal."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: