Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengupas Peluang Investasi di Bawah Bayang-Bayang Omicron

Mengupas Peluang Investasi di Bawah Bayang-Bayang Omicron Kredit Foto: Amar Bank

Prospek Investasi di Tahun Ini

Melihat kondisi tersebut, Head of Investment & Liabilities Bank Commonwealth Ivan Kusuma menyebutkan beberapa hal yang patut diwaspadai dalam berinvestasi di kuartal pertama 2022 adalah penyebaran Covid-19 varian Omicron yang dapat menyebabkan pengetatan yang lebih jauh dan rencana pengetatan kebijakan moneter AS yang lebih agresif dari yang diperkirakan pasar. 

Meski demikian, Ivan melanjutkan, Bank Commonwealth masih merekomendasikan untuk overweight di reksa dana saham karena berlanjutnya pemulihan ekonomi baik global maupun domestik meskipun adanya varian baru Omicron. 

“Potensi hadirnya lebih banyak lagi emiten sektor teknologi di bursa saham Indonesia pada tahun ini juga akan memberikan sentimen positif serta adanya potensi meningkatnya bobot Indonesia di dalam indeks acuan global. Hal tersebut dapat memicu aliran dana asing yang lebih deras,” jelas Ivan. 

Baca Juga: Tak Henti Investasi, Orang Terkaya Asia Mukesh Ambani Beli Startup Robotika Hebat Ini!

Strategi investasi yang bisa dilakukan investor untuk kuartal pertama di 2022 adalah menambah porsi reksa dana saham di dalam portofolio di mana untuk investor dengan profil risiko balanced adalah 30% di reksa dana pasar uang, 35% reksa dana pendapatan tetap, 35% reksa dana saham. 

Sedangkan, untuk investor dengan profil risiko growth adalah adalah 15% di reksa dana pasar uang, 20% reksa dana pendapatan tetap, dan 65% reksa dana saham. Salah satu pilihan reksa dana saham yang menarik untuk dikoleksi adalah Reksa Dana Batavia Disruptive Equity. 

Produk yang baru diluncurkan pada bulan Desember 2021 ini berinvestasi pada saham-saham disruptive yang memiliki potensi pertumbuhan di atas rata – rata industri, karena saham disruptor tumbuh berkembang bersama new economy dan semakin banyak digunakan oleh masyarakat luas serta menjangkau untapped market. 

Perusahaan yang termasuk dalam kategori disruptor terdiri dari berbagai sektor antara lain telekomunikasi, keuangan, teknologi, material, Kesehatan dan lain – lain.

Baca Juga: Pakar: Emas Digital Potensial Dijadikan Instrumen Investasi

Ivan juga menegaskan untuk tetap berinvestasi sesuai dengan profil risiko, tujuan investasi dan melalui teknologi digital agar tetap aman. Investasi melalui teknologi digital ini juga turut mendongkrak pertumbuhan investor baru khususnya generasi yang usianya di bawah 30 tahun. Bank Commonwealth sejak 2019 lalu telah fokus mengembangkan aplikasi Wealth Management, CommBank SmartWealth. 

Aplikasi ini merupakan yang pertama di Indonesia dan baru-baru ini mendapatkan penghargaan sebagai Wealth Management Platform of the Year dari Asian Banking and Finance Awards 2021 dan Best Wealth Manager Experience, Digital Initiatives dari The Asset Triple A Private Capital Awards 2021. 

Dengan CommBank SmartWealth, nasabah dapat melakukan pengelolaan kekayaan yang lengkap dilengkapi dengan fitur digital advisory dimana nasabah dapat melihat portofolio investasinya secara lengkap setiap saat. Dengan dilengkapi fitur transaksi untuk pembelian reksa dana dan obligasi retail, nasabah dapat secara nyaman bertransaksi kapan pun dan di mana pun.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: