Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis tingkat permintaan dan konsumsi domestik akan meningkat pada tahun ini. Dia memprediksi ekonomi negara akan mengalami peningkatan dari 3,2%-4% pada tahun lalu menjadi 4,7%-5,5% pada tahun ini.
"Dalam hal ini, sumber ekonomi akan lebih merata. Tahun lalu konsumsi ekonomi belum naik, untuk tahun ini diperkirakan akan tumbuh 4,3%-5,1%," ujarnya dalam webinar Outlook Ekonomi dan Bisnis 2022, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga: Dampak Kedaulatan Siber Berlebihan? CIPS: Bisa Mengancam Peluang Ekonomi Indonesia
Selain itu, konsumsi retail juga diperkirakan akan tetap dalam kondisi baik dengan stabilitas yang terjaga. Hal ini ditujukan dengan transaksi daring yang terus meningkat. Misalnya, kenaikan transaksi diĀ e-commerce diprediksi akan meningkat sekitar 31,2%. Kemudian, transaksi uang elektronik juga diperkirakan akan meningkat sebesar 17,1%. Di sisi lain, transaksi perbankan digital diproyeksi naik 24,8%.
Sementara itu, dari sisi UMKM, pemerintah serta BI akan terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha. Langkah ini diwujudkan salah satunya melalui pembinaan.
"Kami membentuk klasterisasi, untuk petani ada Gapoktan dan untuk UMKM ada kelompok UMKM. Tujuannya adalah untuk meningkatkan skala ekonomi dan peningkatan kapasitas," tandasnya.
Pihaknya juga akan mendorong pelaku UMKM memanfaatkan pemasaran digital serta membawa produk batik ke berbagai pameran di luar negeri. "UMKM Jateng kami bawa ke Osaka, ke Singapura. Setiap tahun kami menggelar Karya Kreatif Indonesia," tuturnya.
"Di sisi lain, UMKM perlu merambah kemampuan kewirausahaan, baik produksi, pemasaran, dan keuangan," tutup Perry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: