Ia membeberkan, terdapat enam agenda penting yang akan didorong dalam presidensi G20, di antaranya exit strategy to support recovery, addressing scarring effect to secure future growth, payment system in digital era, sustainable finance, digital financial inclusion, dan internasional taxation.
"Kami memandang enam agenda ini penting kembalikan ekonomi dunia dan pulih jadi lebih kuat," jelasnya.
Rudy menambahkan, ketika ekonomi dunia mengalami pemulihan, maka kita lihat permintaan ekspor kita meningkat. Peningkatan ekspor itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama, permintaan yang pulih dari dunia, permintaan meningkat, dan harganya juga meningkat.
“Komunikasi antara harga dan kuantitas, itu memberi keuntungan bagi kita, sehingga kita dapat efek positif dari exit strategy. Ekonomi Indonesia juga bisa fokus melakukan pertumbuhan domestiknya dengan lebih baik," imbuhnya Rudy
Lebih lanjut, Rudy menambahkan, hal pertama yang ditempuh Bank Indonesia adalah melakukan konsolidasi dengan Kementerian Keuangan untuk menyiapkan bahan argumentasi.
Hal tersebut, menurutnya, bertujuan agar pemerintah dapat mengkomunikasikan dengan baik isu yang dibahas kepada negara-negara lain dan memiliki argumentasi yang kuat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: