Ditanya Apakah Habib Rizieq Akan Jadi Saksi di Persidangan Munarman, Aziz Yanuar: Kita Lihat Nanti
Sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana terorisme atas terdakwa Munarman akan kembali berlangsung pada Senin (21/2/2022) pekan depan. Adapun agenda persidangan adalah pemeriksaan saksi yang meringankan terdakwa.
Aziz Yanuar selaku kuasa hukum mengatakan, pihaknya akan menghadirkan 15 sampai 17 orang. Jumlah tersebut sudah meliputi saksi dan ahli.
"Kurang lebih totalnya 15 sampai 17 rencananya. Nanti bertahap saksi fakta dulu kemudian saksi ahli," ungkap Aziz saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022) hari ini.
Ketika disinggung apakah akan menghadirkan Habib Rizieq Shihab sebagai saksi, Aziz belum bisa memastikannya. Sebab, kecil kemungkinan Habib Rizieq untuk dihadirkan karena masih berada dalam tahanan Bareskrim Polri.
Baca Juga: Saksi Mulai "Bernyanyi" Soal Baiat ke ISIS, Munarman Membantah dan Akan Membawanya ke Yaumul Hisab!
"Sebenarnya dari sisi kompetensi sangat bagus dan baik menghadirkan Habib Rizieq Shihab. Tapi karena faktor kondisi beliau, maka kecil kemungkinannya," sambungnya.
"Kita lihat nanti lah. Karena saat ini juga masih ditahan, nanti malah kontraproduktif dengan posisi Habib Rizieq sendiri," ucap Aziz.
Dakwaan Berbaiat ke ISIS
Sebelumnya, Munarman didakwa merencanakan dan menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. Hal tersebut disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (8/12/2021).
Dalam surat dakwaan yang dibacakan, jaksa menyebut Munarman pada 2015 terlibat dalam serangkaian kegiatan di beberapa tempat. Misalnya, pada 24 dan 25 Januari 2015 dan beberapa kesempata di tahun yang sama.
JPU menyebut, Munarman terlibat kegiatan, misalnya di Sekretatiat FPI Makasar, Markas Daerah FPI Laskar Pembela FPI Makassar, dan Pondok Pesantren Aklaqul Quran Makassar, serta di Aula Kampus Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto