- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Sungai Watch Ungkap Daftar Kemasan Produk Paling Banyak Cemari Sungai di Bali
Sampah plastik produk air minum kemasan Danone Aqua paling banyak tercecer dan mencemari perairan sungai di Bali. Hal tersebut diungkapkan dalam laporan bertajuk Impact Report yang dirilis Sungai Watch.
Lembaga nirlaba lingkungan yang berbasis di Bali ini mengungkapkan bahwa Danone Aqua adalah perusahaan yang paling mencemari lingkungan.
Temuan itu bersumber dari analisa 227.842 item sampah korporasi, mencakup saset, botol plastik, plastik keras, gelas sekali pakai, kaleng dan gelas kaca, yang dikumpulkan relawan Sungai Watch di perairan sungai di Bali kurun Oktober 2020 hingga Desember 2021.
"Sampah Danone Aqua mencakup 27.486 item atau 12% dari total sampah korporasi," ungkap Gary Bencheghib, founder Sungai Watch.
Dari total sampah Danone Aqua itu, sambungnya, sebagiannya berupa plastik air minum gelas sekali pakai (14.147 item, seperempat total sampah plastik gelas) dan sisanya adalah botol air minum kemasan (12.352 item, sepertiga total sampah plastik botol air minum).
Selain Danone Aqua, ikut masuk daftar lima besar perusahan pencemar sungai di Bali, berturut-turut adalah Wings Surya, Orang Tua, Santos Jaya Abadi dan Unilever.
Empat yang terakhir adalah produsen beragam produk rumah tangga dari mie instan, minuman teh gelas, kopi saset dan kopi dalam kemasan botol, jus, susu, minuman berenergi.
Laporan itu menghadirkan 'wajah' pada krisis sampah plastik di Bali. Publikasi banyak media dalam beberapa tahun terakhir menyebutkan pantai-pantai ikonik di Bali kerap kebanjiran sampah plastik yang bersumber dari sampah plastik yang hanyut dari aliran sungai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: