Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengulik Asal-Usul NATO: Siapa Pendiri NATO dan Berapa Jumlah Anggotanya?

Mengulik Asal-Usul NATO: Siapa Pendiri NATO dan Berapa Jumlah Anggotanya? Kredit Foto: Reuters/Yves Herman
Warta Ekonomi, Washington -

Penasaran siapa pendiri NATO? NATO adalah singkatan dari North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang didirikan oleh Amerika Serikat, Kanada, dan juga beberapa negara Eropa Barat.

Pada umumnya, NATO dikenal sebagai aliansi yang didirikan sebagai tanggapan atas ancaman yang ditimbulkan oleh Uni Soviet. Namun, pembentukan Aliansi ini memiliki tujuan yang lebih luas yaitu untuk menghalangi ekspansi Uni Soviet, meredam kebangkitan militerisme nasionalis di Eropa melalui kehadiran Amerika Utara yang kuat di benua itu, dan mendorong integrasi politik Eropa.

Baca Juga: Ditinggal AS dan NATO: Presidennya Bingung, Ukraina Babak Belur

Untuk menjawab pertanyaan siapa pendiri NATO, simak berikut sejarah NATO dan negara anggota aliansi tersebut.

Setelah Perang Dunia II, sebagian besar Eropa hancur, sekitar 36,5 juta orang Eropa tewas dalam perang dan 19 juta di antaranya adalah warga sipil. Jutaan anak yatim berkeliaran di bekas kota metropolitan yang telah hancur, di kota Hamburg Jerman, setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.

Negara-negara Eropa berjuang keras untuk membangun kembali ekonomi di wilayahnya. Namun, Komunis yang dibantu oleh Uni Soviet justru mengancam pemerintah terpilih di seluruh Eropa. Pada Februari 1948 silam, Partai Komunis Cekoslowakia, dengan dukungan Uni Soviet, menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis di negara itu. 

Untuk membantu Eropa, Amerika Serikat mengeluarkan Marshall Plan yang didanai oleh AS (juga dikenal sebagai Program Pemulihan Eropa) dan bantuan lainnya untuk mendorong stabilitas ekonomi di wilayah tersebut.

Namun, pembangunan ekonomi tanpa peningkatan keamanan justru dapat merusak usaha Eropa dalam membangun wilayah tersebut. Oleh karena itu, negara-negara Eropa berupaya untuk membangun ekonomi dan militer secara paralel.

Keinginan tersebut lantas mendorong beberapa negara demokrasi Eropa Barat berkumpul untuk melaksanakan berbagai proyek untuk kerja sama militer dan pertahanan kolektif yang lebih besar.

Hingga pada akhirnya, ditentukan bahwa hanya perjanjian keamanan transatlantik (menggandeng Amerika Utara) yang benar-benar dapat mencegah agresi Soviet, sekaligus dapat mencegah kebangkitan militerisme Eropa dan meletakkan dasar integrasi politik di wilayah tersebut. 

Setelah banyak diskusi dan perdebatan, Pakra Atlantik Utara ditandatangani pada tanggal 4 April 1949. Pendiri NATO terdiri dari negara-negara awal yang memprakarsai dibentuknya NATO adalah Amerika Serikat, Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, serta Inggris.

Setelah NATO terbentuk, segera dibentuk pula struktur komando konsolidasi dengan markas besar militer yang berbasis di pinggiran Paris Rocquencourt, dekat Versailles. Setelah itu, Sekutu mendirikan sekretariat sipil permanen di Paris, dan juga menunjuk Sekretaris Jenderal pertama NATO, yaitu Lord Ismay dari Inggris. 

Melansir laman Nato.int, negara anggota NATO saat ini (2022) berjumlah 30 negara, terdiri dari 27 negara Eropa, 2 negara Amerika Utara, dan 1 negara Eurasia.

Negara-negara anggota NATO tersebut adalah:

1. Albania

2. Belgia

3. Bulgaria

4. Kanada

5. Kroasia

6. Republik Ceko

7. Denmark

8. Estonia

9. Perancis

10. Jerman

11. Yunani

12. Hongaria

13. Islandia

14. Italia

15. Latvia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: