Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minyak Goreng Langka, Komisi VI DPR Duga Rantai Pasokannya Bermasalah

Minyak Goreng Langka, Komisi VI DPR Duga Rantai Pasokannya Bermasalah Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hingga kini, persoalan minyak goreng masih menjadi persoalan di lapangan. Bahkan anggota Komisi VI DPR mengaku, belum ada penyelesaian yang komprehensif terhadap persoalan ini.

Itu disampaikan anggota Komisi VI DPR, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, yang menilai upaya penyelesaian atas kelangkaan minyak goreng, belum ada perkembangan.

Baca Juga: Ya Ampun... Masyarakat Masih Menjerit Soal Minyak Goreng, Menterinya Jokowi Mohon Siap-siap!

“Saya belum melihat penyelesaian yang komprehensif terhadap permasalahan ini, sepertinya jalan di tempat," kata Deddy, melalui keterangan tertulisnya Senin 7 Maret 2022.

Anggota dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan, kelangkaan masih terjadi di beberapa daerah hingga Jakarta. Sementara harga di pasaran, masih jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.

"Saya justru melihat bahwa industri ini rusak parah, rantai pasoknya dari hulu hingga hilirnya sudah bermasalah. Rantai pasok itu mulai dari pekebun sawit, produsen CPO, pabrik minyak goreng, distributor, agen, hingga pedagang, sudah tidak saling nyambung. Semua pihak dirugikan," jelasnya.

Dia mengaku, mendapatkan laporan dari produsen CPO yang mengeluh tidak ada jaminan mereka bisa ekspor. Lanjut Deddy, walau sudah memenuhi persyaratan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) minyak goreng. Sedangkan produsen, merasa kesulitan memperoleh bahan baku.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika dilihat dari struktur industri, ada sekitar 400 pabrik minyak goreng, hampir 51 persen dari total produksi dikuasai oleh hanya 4-5 perusahaan. Maka menurutnya, mudah untuk mengetahui sebaran hasil produksi mereka.

Baca Juga: Kelangkaan Minyak Goreng Berlanjut, Enam Produsen Tutup, PKS Sorot Dua Menteri Jokowi

"Saya menerima keluhan dari banyak pengusaha sawit, baik domestik maupun PMA. Mereka bingung dengan berbagai ketidakjelasan aturan yang ada, dan ini sangat merugikan mereka," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: