Dampak Tidak Langsung Pandemi terhadap Kesetaraan Gender Diungkap, Ternyata...
Setiap tanggal 8 Maret dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional. Dengan mengusung tema #BreakTheBias, ajakan untuk menyuarakan kesetaraan gender di dunia digaungkan.
Dalam laporan tahunan Grant Thornton “Women in Business 2021” tahun lalu, peran perempuan dalam upaya penanggulangan dan pemulihan COVID-19 di berbagai belahan dunia sangat terasa, dimana jumlah perempuan yang memegang posisi manajemen senior di perusahaan secara global mencatat kenaikan ke angka 31%.
Baca Juga: KemenPPPA: Ini 5 Isu Prioritas terkait Perempuan dan Anak yang Harus Diselesaikan hingga 2024
Senada dengan hasil laporan tahun lalu, tahun ini pun Grant Thornton “Women in Business 2022” menunjukkan adanya peningkatan, dimana jumlah perempuan di posisi manajemen senior secara global mengalami pertumbuhan sebanyak satu poin menjadi 32% pada tahun 2022.
Walaupun secara kasat mata seakan tidak ada hubungan langsung antara pandemi dengan kesetaraan gender, ternyata dua tahun pandemi menyiratkan adanya dampak tidak langsung pandemi terhadap kesetaraan gender. Ulasan berikut akan membahas hal tersebut.
Di awal pandemi banyak spekulasi yang menyatakan bahwa perkembangan karir para perempuan akan mengalami kemunduran dikarenakan adanya perubahan dalam lingkungan kerja. Namun, melihat hasil survei dari International Business Report (IBR) Grant Thornton 2021 menyatakan bahwa D&I (Diversity and Inclusion) dalam bisnis skala menengah (mid-market) mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, 73% pelaku bisnis skala menengah meyakini bahwa perubahan pada lingkungan kerja selama pandemi akan menguntungkan perjalanan karir perempuan dalam jangka panjang.
Kim Schmidt, Global Leader Grant Thornton International Ltd. mengatakan, “Saat ini, persaingan pencarian tenaga kerja dan banyaknya pengunduran diri semakin terasa beberapa waktu terakhir. Pencari kerja kini juga mempunyai ekspektasi dan permintaan yang tinggi terhadap perusahaan yang mereka lamar. Kami melihat kebijakan perusahaan kini dirancang semakin inklusif untuk menarik calon karyawan serta mempertahankan SDM yang ada. Hal tersebut pada akhirnya menguntungkan banyak perempuan, yang dahulu lebih banyak menemui keterbatasan. Sekarang, mereka memiliki kebebasan untuk memilih dan saya berharap kondisi ini akan terus bertahan bahkan semakin banyak lingkungan kerja inklusif di masa mendatang.
Peran Perempuan Indonesia dalam Dunia Kerja Semakin Penting Pasca Pandemi
Tidak hanya secara global, peran pemimpin perempuan di Indonesia juga berperan aktif dalam mengembangkan potensinya dalam dunia kerja. Terlihat dari hasil survey Grant Thornton yang menyatakan adanya peningkatan jumlah perempuan yang menempati senior management sebanyak 3 poin di angka 38% dibanding tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: