Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Abbott, Farmasi Tertua dan Tersukses di Amerika

Kisah Perusahaan Raksasa: Abbott, Farmasi Tertua dan Tersukses di Amerika Kantor pusat global Abbott Laboratories di Abbott Park, Illinois terlihat dalam foto selebaran yang tidak bertanggal. | Kredit Foto: Reuters/Abbott Laboratories
Warta Ekonomi, Jakarta -

Abbott Laboratories adalah salah satu perusahaan farmasi tertua dan tersukses di Amerika Serikat. Ini masuk dalam Fortune Global 500 sebagai salah satu perusahaan raksas dengan total pendapatan 31,90 miliar dolar AS pada 2020.

Abbott juga merupakan produsen atas peralatan diagnostik medis, dengan penekanan pada penganalisis darah dan deteksi serta pemantauan infeksi dan penyakit. Unit produk rumah sakit perusahaan memproduksi sistem pengiriman obat elektronik dan suntik, larutan dan suplai intravena, anestesi, dan produk yang digunakan dalam rangkaian perawatan kritis.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Bergerak di dalam Negeri, Kini China Taiping Jadi Konglomerat Asuransi

Abbott Laboratories berawal pada akhir abad ke-19 dalam operasi farmasi kecil yang dijalankan dari dapur seorang dokter Chicago bernama Wallace Calvin Abbott.

Abbott Laboratories berawal pada akhir abad ke-19 dalam operasi farmasi kecil yang dijalankan dari dapur seorang dokter Chicago bernama Wallace Calvin Abbott. Seperti yang dilakukan dokter-dokter lain pada waktu itu, Dr. Abbott biasanya meresepkan morfin, kina, striknin, dan kodein—semuanya adalah ekstrak alkaloid cair—untuk pasiennya.

Karena mereka hanya ada dalam bentuk cair, obat-obatan ini rentan terhadap pembusukan dari waktu ke waktu, mengurangi keefektifannya sebagai pengobatan. Pada tahun 1888, Dr. Abbott mendengar bahwa seorang ahli bedah Belgia telah mengembangkan alkaloid dalam bentuk padat. Pil alkaloid segera tersedia di Chicago, tetapi Dr. Abbott tidak puas dengan kualitasnya, dan dia memutuskan untuk membuatnya sendiri.

Dr. Abbott mulai mengiklankan produknya ke dokter lain pada tahun 1891. Begitu sukses bisnisnya sehingga ia akhirnya menjual sahamnya ke dokter lain dan menggabungkan operasinya pada tahun 1900 sebagai Perusahaan Alkaloidal Abbott. Pada tahun 1905, penjualan tahunan telah tumbuh menjadi 200.000 dolar AS. Sepuluh tahun kemudian, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Abbott Laboratories.

Pada tahun 1921, perusahaan mendirikan laboratorium di Rocky Mount, North Carolina, yang mengembangkan sejumlah obat baru, termasuk obat penenang, obat penenang, dan vitamin. Bahkan setelah kematian Dr. Abbott tahun itu, perusahaan terus berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan produk baru dan kampanye pemasaran yang agresif.

Perusahaan go public pada tahun 1929 dengan listing di Chicago Stock Exchange. Dua tahun kemudian, Abbott berekspansi ke luar Amerika Serikat untuk pertama kalinya dengan mendirikan afiliasi di Montreal, Kanada.

DeWitt Clough diangkat sebagai presiden perusahaan pada tahun 1933, mengakhiri periode kepemimpinan komunal yang agak basi.

Pada tahun 1936 Abbott memulai hubungan jangka panjangnya dengan anestesi ketika memperkenalkan natrium pentothal, yang telah dikembangkan oleh ilmuwan Abbott Ernest Volwiler dan Donalee Tabern (yang pada tahun 1986 dinamai A.S. Inventors Hall of Fame untuk penemuan ini).

Perusahaan mengembangkan antibiotik eritromisin, yang diperkenalkan dengan nama merek Erythrocin dan E.E.S. pada tahun 1952.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: