Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menparekraf Dorong 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Masuk di E-katalog LKPP

Menparekraf Dorong 17 Subsektor Ekonomi Kreatif Masuk di E-katalog LKPP Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong 17 subsektor di ekonomi kreatif masuk dalam e-katalog milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Hal ini merupakan upaya pemerintah agar pencapaian produk dalam negeri buatan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dapat lebih meningkat.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan bahwa pembelian dan pemanfaatan PDN (produk dalam negeri) yang dilakukan melalui e-katalog dan toko daring berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1,7%.

“Kami juga menyampaikan kepada Bapak Presiden bahwa peran Kemenparekraf dalam program aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri dalam rangka Gerakan Bangga Buatan Indonesia telah dan akan terus mendorong dan memastikan para pelaku ekonomi kreatif, industri kreatif, UMKM kreatif yang bergabung untuk masuk di Toko Daring dan e-katalog LKPP. E-katalog LKPP ini sebagai satu-satunya platform digital pemerintah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/3/2022). Baca Juga: Alhamdulillah, Sandiaga Uno Pastikan Ramadan Tahun Ini Masyarakat Bisa Tarawih Asalkan...

Menparekraf Sandiaga juga mengatakan, dari 17 subsektor ekraf ada tiga subsektor ekraf yang menjadi penyumbang terbesar terhadap PDB nasional yaitu kuliner, fesyen, dan kriya.

"Kuliner, fesyen, dan kriya menjadi subsektor penyumbang terbesar untuk PDB kita dengan kisaran 75 persen. Ekraf sendiri menyumbang lebih dari Rp1.100 triliun terhadap PDB Indonesia di tahun 2020. Dari segi pelaku usaha, sektor ekonomi kreatif mencapai 8 juta pelaku usaha," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam menambahkan, Kemenparekraf sendiri memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif dalamnya terdapat bentuk barang dan jasa. Untuk produk kreatif yang berbentuk barang seperti fesyen, kuliner, dan kriya cenderung mudah untuk proses pengadaan dari pembelian hingga pencatatan/pelaporan.

"Namun untuk yang bentuknya intangible product atau jasa seperti contohnya seni pertunjukan dan fotografi juga diharapkan bisa masuk e-katalog. Kami mohon dukungan dan kerja sama LKPP agar bidang jasa seperti misalnya fotografi ini bisa masuk e-katalog," ujarnya.

Menparekraf Targetkan 30 Juta UMKM Onboarding Digital Hingga 2023 Melalui Gernas BBI

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menargetkan sebanyak 30 juta UMKM atau artisan onboarding di toko daring atau market place hingga 2023 melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

"Sebanyak 5,5 juta tambahan UMKM atau artisan masuk ke dalam marketplace dengan total mencapai 17,2 juta di tahun 2021. Angka ini ditargetkan meningkat 57% menjadi 30 juta UKMM yang onboarding di tahun 2023,” katanya.

Menparekraf yang juga Ketua Harian Gernas BBI menjelaskan, pencapaian Gernas BBI ini berkat gerak bersama kolaborasi berbagai pihak mulai dari 29 kementerian dan lembaga, Pemda, BUMN, platform marketplace, hingga para top brandBaca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap Kunci Menuju Tatanan Ekonomi Baru

Tercatat melalui program Stimulus BBI lanjut Sandiaga, seiring dengan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Oktober hingga Desember 2021, telah menghasilkan lebih dari 150 ribu transaksi penjualan terkait Program Gernas BBI.

"Catatan transaksi tersebut mengasilkan  total nilai sebesar Rp36 miliar. Salah satu fokus Gernas BBI kedepan yaitu pendampingan UMKM selama 3 bulan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi sebagai target utama," ujarnya.

Belajar dari pengalaman Gernas BBI 2020 dan 2021, selain pembelian oleh masyarakat umum, Sandiaga juga menyakini bahwa pengadaan barang dan jasa pemerintah dapat berkontribusi dalam meningkatkan transaksi pembelian produk dalam negeri. 

"Untuk itu kegiatan Aksi Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri dalam rangka Gernas BBI oleh K/L, Pemda, dan BUMN berpotensi meningkatkan transaksi pembelian produk dalam negeri sebesar Rp400 triliun pada tahun ini. Kemarin telah tercatat Rp214 triliun," katanya.

Lanjut Menparekraf, semua pihak harus tetap saling memberikan semangat serta saling berkolaborasi demi Indonesia yang lebih baik menuju era ekonomi baru.

"Dukung terus Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia! Buka peluang usaha dan lapangan kerja untuk kebangkitan ekonomi pascapandemi," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: