Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Bayu Satria Utomo menilai mahasiswa menolak tegas wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden. Sebab, itu hanya akan menguntungkan oligarki yang telah menguasai pemerintahan saat ini.
Terlebih lagi, wacana tersebut juga merupakan tindakan inkonstitusional.
Baca Juga: Pada Berisik Teriak Tunda Pemilu, Hary Tanoesoedibjo "Curhat": Kapan Perindo Duduk di Parlemen?
"Di mana saat ini di dalam pemerintahan sudah banyak oligarki-oligarki yang menguasai pemerintahan," katanya dalam Webinar Gerakan Anti Korupsi Lintas Perguruan Tinggi secara daring pada Minggu (27/3/2022).
"Jadi eksploitasi sumber daya alam menurut saya akan semakin parah dengan adanya perpanjangan Presiden. Karena pemerintahan kita saat ini dikuasai oligarki," sambung dia.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan, adanya wacana penundaan Pemilu 2024 membuat situasi sosial dan politik menjadi tidak stabil.
"Jadi, saat sebuah kekuasaan itu sudah absolut, maka dia corrupt absolutely. Jadi ini mengarah pada hal-hal korup yang kemudian akan menimbulkan ketidakstabilan dalam situasi sosial dan politik," tegas Bayu.
Oleh karena itu, dia menegaskan BEM UI akan menggelar aksi besar-besaran sebagai wujud penolakan dua wacana tersebut.
Bahkan, tak hanya BEM UI saja, seluruh mahasiswa yang terlibat dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga akan menggelar aksi yang sama secara besar-besaran.
Baca Juga: Luhut Boleh Kena Hajar Isu Klaim Big Data Tunda Pemilu, Tapi Kementeriannya Dapat Penghargaan!
"Jadi itu yang menurut saya akhirnya ini (isu tunda Pemilu) adalah momentum untuk membuat satu dentuman besar dari mahasiswa. Dan saya rasa ini adalah isu bersama yang dimana juga perlu kita perjuangkan bersama untuk kebaikan Indonesia," kata Bayu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar