Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesan Gus Baha: Yang Mengharamkan Sebut Rokok Itu Kencingnya Setan

Pesan Gus Baha: Yang Mengharamkan Sebut Rokok Itu Kencingnya Setan Kredit Foto: Instagram/Ahmad Bahauddin Nursalim
Warta Ekonomi, Rembang -

Ulama karismatik asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nur Salim alias Gus Baha angkat bicara soal persoalan hukum rokok. Ia berkata ada beberapa pandangan dan pendapat, ada ulama yang mengharamkan rokok, tapi ada yang membolehkan.

"Merokok itu ada mudharat. Mudharat bagi keuangan lah. Bagi kesehatan juga," kata Gus Baha dalam tayangan video di Youtube.

Baca Juga: Heboh Ustaz Khalid Haramkan Kerja di Perusahaan Rokok, Gus Baha Kasih Penjelasan Hukum soal Merokok

Ia berkata, pihak yang mengharamkan berkata jika rokok adalah kencingnya setan. Meski menurut Gus Baha hadist tentang rokok kencingnya setan condong ke maudhu.

"Tapi orang yang mengharamkan rokok, rokok itu dibilang kencingnya setan, hadisnya lebih ke maudhu'. Ya nggak tahu kencingnya kapan, " kata Gus Baha terkekeh.

“Wah ada-ada saja, itu hadis maudhu’ (hadis palsu). Ada setan kok kencing segala!” Hehehe," tambah Gus Baha.

Sebelumnya Gus Baha bercerita tentang seorang kiai yang datang sowan kepadanya. Kiai itu datang untuk bertanya sekaligus meminta fatwa terkait hukum rokok haram yang disampaikan MUI.

"Jadi kiai itu datang ke saya karena menghormati ayah saya. Beliau datang untuk bertanya tentang hukum rokok yang diharamkan MUI," kata Gus Baha yang merupakan putra dari KH Nur Salim, pengasuh pondok pesantren Alquran di Kragan, Narukan, Rembang, Jawa Tengah.

Kiai itu bercerita, satu-satunya hiburannya adalah rokok. Setelah Shalat Isya, kiai yang sudah sepuh tersebut berkata selalu merokok bersama kawan-kawannya di pojokan teras masjid.

"Satu-satunya hiburan ya, merokok di pojok musala. Karena di pagi hari takut istri, pekerjaan saya ya yang sebisa yang lakukan di siang hari. Hiburan saya ya hanya seperti tadi itu Gus (merokok),” ujar kiai tersebut.

"Kalau itu diharamkan Gus, saya tidak bakalan punya hiburan, harta dunia tidak punya (banyak), satu-satunya (hiburan) ya hanya itu Gus. Saya itu kiai (kampung) Gus, mau menonton dangdut ya tidak pantas,” ujar Gas Baha menirukan ucapan kiai tersebut.

Gus Baha berkata, dia cenderung setuju dengan pengharaman rokok. Namun, Gus Baha tidak memberikan fatwa serupa kepada kiai yang datang sowan kepadanya.

“Sudah Mbah, untuk jenengan halal (Sudah Mbah, untuk Anda merokok halal),” jawab Gus Baha.

Persoalan hukum syariat Islam tentang rokok tidak ada habis-habisnya diperdebatkan. Teranyar, Ustadz Khalid Basalamah menjadi sasaran tembak netizen setelah menyatakan bekerja di perusahaan rokok hukumnya haram.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: