Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sujiwo Tejo Samakan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Seperti Kepala dan Peci yang Kekecilan

Sujiwo Tejo Samakan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Seperti Kepala dan Peci yang Kekecilan Kredit Foto: Instagram/Sudjiwo Tejo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Budayawan sekaligus dalang Sujiwo Tejo menyindir soal wacana penundaan Pemilu 2024. Secara implisit Sujiwo Tejo mengkritik rencana perubahan konstitusi untuk menambah masa jabatan Presiden lewat perumpaan kepala dan peci yang kekecilan.

“Kalau kepala itu diibaratkan sebagai konstitusi, dan peci itu adalah kebutuhan. Saat kebutuhan itu tidak lebih besar, tidak cukup di kepala, maka apakah konstitusinya (kepala) yang harus dikecilkan (diubah)?” ujar Sujiwo.

Baca Juga: Ribut Logo Halal Kemenag, Sujiwo Tejo: Kenapa Harus Ada Logo Halal, Kenapa Nggak Logo Haram?

Pendapat itu disampaikan Sujiwo Tejo saat mendalang di acara Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam acara itu Sujiwo Tejo membawakan lakon ‘Brajadentist Mbalelo’.

Sujiwo Tejo pun mengajak dialog Presiden PKS Ahmad Syaikuh dengan menanyakan sikap PKS terkait wacana penundaan pemilu. “Sikap PKS gimana, Pak (soal penundaan Pemilu 2024)?”, tanya Sujiwo.

“PKS tegas menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden karena melanggar konstitusi”, jawab Syaikhu.

Ahmad Syaikuh mengucapkan terima kasih Sujiwo Tejo yang telah berkenan kembali mengisi acara PKS dan menyajikan pertunjukkan yang sarat nilai dan pesan moral.

“Kami berterima kasih kepada Mbah Tejo yang sudah memberikan pencerahan kepada kader PKS, bagaimana kader-kader PKS juga harus memahami budaya. Karena dulu, Wali Songo juga menjadikan budaya, khususnya wayang seperti itu, bukan hanya sebagai sebuah tontonan semata, melainkan tuntunan," kata Syaikhu.

Barang haram

Dalam acara pembukaan Konsolidasi Nasional dan Bimteknas Pimpinan Fraksi PKS se-Indonesia yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (23/3/2022) itu, Sujiwo Tejo berterima kasih kepada PKS karena sudah menanggap wayang kulit yang diharamkan.

"Saya terima kasih kepada PKS yang akan menampilkan barang haram ini (wayang)," ujar Sujiwo Tejo dalam sebuah video yang tayang di channel Youtube PKS.

Pengharaman wayang memang sempat menimbulkan polemik menyusul tudingan kepada Ustadz Khalid Basalamah yang disebut mengharamkan wayang. Padahal, Ustadz Khalid sama sekali tidak pernah menyatakan atau mengeluarkan fatwa haram terhadap wayang kulit.

Karena itu, Sujiwo Tejo berkata pernyataanya soal pengharaman wayang hanya guyonan semata.

"Guyon, guyon, karena Ustadz (Khalid) Basalamah gak pernah ngomong gitu (wayang haram). Saya sudah lihat," kata Sujiwo Tejo yang pada acara itu memakai beskap berwarna jingga yang dipadu kain batik dan belangkon putih, sama seperti warna PKS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: