Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal APDESI dan Jokowi 3 Periode, Tito: Kalau Saya Bilang Tidak Boleh, Saya Melangggar Hukum

Soal APDESI dan Jokowi 3 Periode, Tito: Kalau Saya Bilang Tidak Boleh, Saya Melangggar Hukum Kredit Foto: BPMI Setrpres/Kris
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, menilai tidak ada larangan kepala desa untuk berpolitik praktis. Menurutnya, status kepala desa bukan lah Aparatur Sipil Negara atau ASN yang dilarang berpolitik praktis. 

Pernyataan Tito disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/4/2022). 

Dalam rapat sebelumnya Wakil Ketua Komisi II DPR fraksi PDIP, Junimart Girsang mengingatkan Kemendagri bahwa kepala desa dilarang untuk berpolitik praktis. Ia mengatakan, seharusnya para kepala desa sudah paham aturan. 

Baca Juga: Ada yang "Teriak", Tito Ogah Bilang Acara APDESI Deklarasi Jokowi 3 Periode: Hanya Spontanitas!

Tito menjawab DPR sebaiknya harus melihat secara utuh aturan UU Desa Tahun 2014. 

"Nah ini mungkin enggak disadari oleh para pembuat UU di tahun 2014 itu. Statusnya kepala desa itu apa? Karena UU Desa itu awalnya No 6/2014, Januari dibuat oleh senayan ini, itu intinya adalah mengembangkan desa," kata Tito. 

"Tapi tidak ada satupun pasal yang mencantumkan status kepala desa. Apakah dia ASN atau bukan, apakah dia pegawai negarai atau bukan yang harus ikut aturan pegawai negari yang nggak boleh berpolitik praktis misalnya. Enggak ada. Kita udah baca UU-nya, nggak ada. Saya sudah diskusi pagi tadi sebelum dateng ke sini, enggak ada," sambungnya. 

Menurut Tito, dalam UU Desa hanya diatur kepala desa tidak boleh menjadi pengurus parpol dan tidak boleh terlibat kampanye pemilu atau pemilihan kepala daerah. 

"Pada waktu kampanye mereka enggak boleh. Jadi pengurus parpol mereka enggak boleh. Kalau ada, ada sanksinya juga. Bisa diberhentikan, sementara atau tetap," tuturnya. 

Lebih lanjut, Tito mengatakan, jika Kemendagri melakukan pelarangan agar kepala desa tidak melakukan deklarasi dukungan termasuk Jokowi 3 periode, justru malah akan dipertanyakan balik dasar aturannya apa. 

"Kalau saya memberikan statement kepala desa tidak boleh deklarasi dan lain-lain. Mereka menjawab, dasarnya itu apa. Saya malah melanggar hukum. Kecuali UU-nya tegas jelas," ujarnya. 

"Kalau mereka berkampanye, pasti saya larang pada saat masa kampanye. Kalau merka jadi pengurus parpol saya berikan sanksi. Tapi kalau mereka melakukan kegiatan yang bau-baunya politik tidak di masa kampanye, dan pengurus parpol, larangan saya apa, dasar saya apa? Saya justru melanggar spirit reformasi," sambungnya. 

Deklarasi APDESI

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: