Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penuhi Kebutuhan HKBN 2022, 2.000 Ekor Sapi Hidup Tiba

Penuhi Kebutuhan HKBN 2022, 2.000 Ekor Sapi Hidup Tiba Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai upaya jaga pasokan dan stabilisasi harga komoditas daging, Pemerintah mendatangkan sapi hidup asal Queensland Australia untuk dilakukan fattening atau penggemukan secara intensif di Indonesia. Hal ini pun dalam rangka memenuhi stok selama hari besar keagamaan nasional mulai dari Ramadan, Idulfitri, maupun Iduladha. Sebanyak 2.000 ekor sapi hidup ini tiba Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara, kemarin.

Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari upaya ketahanan pangan dalam menjaga pasokan dan stabilisasi harga sapi agar tidak melambung tinggi di pasaran.

Baca Juga: DPR: Harga Pangan Tinggi tapi Tak Dongkrak Kesejahteraan Petani

"Hari ini bersama Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Satgas Pangan, mendatangkan sapi hidup dari Australia untuk dilakukan penggemukan dua sampai tiga bulan ke depan untuk kebutuhan Iduladha dan ada juga sapi yang siap untuk dikirim ke sentra-sentra untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan Lebaran," jelas Arief dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/4/2022).

Lebih lanjut Arief mengatakan, dalam rangka memenuhi kebutuhan HBKN 2022, pemerintah mengupayakan stok sapi hidup baik pengadaan dalam negeri melalui mobilisasi sapi hidup lokal maupun cadangan pengadaan impor. Dalam hal ini, jumlah sapi hidup yang datang ini kurang lebih sekitar 2.000 ekor, sebagian turun di Jakarta, sebagian turun di Lampung.

"Stok pengadaan dari dalam negeri itu juga menjadi kunci salah satunya dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan juga nanti dalam waktu dekat dari Kupang dari Sumbawa, ditambah sapi-sapi yang baru hadir dari Australia ini untuk dilakukan fattening," katanya.

Menurutnya, sapi-sapi yang dilakukan penggemukan ini akan diternak secara intensif melalui beberapa kandang sapi yang dulu sudah ada, tapi tidak aktif, kembali diaktivasi. "Saat ini sapi-sapi hidup ini datang 2.000 ekor dan ini akan terus berdatangan, baik melalui BUMN Holding Pangan sektor peternakan PT Berdikari maupun private/feedloter lainnya. Dari Sumbawa juga akan masuk mobilisasi sapi kurang lebih 4-5 hari ke depan mulai masuk," tambahnya.

Arief mengatakan, ke depan bersama dengan Kementerian Perhubungan akan memobilisasi sapi dari satu daerah ke daerah lain atau dari pulau satu ke pulau yang lain dari sentra peternak. "Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya, kemudian dengan BUMN terkait. Kemudahan distribusi logistik pangan melalui tol laut, paralel ke depan ada kapal-kapal ternak, ada juga kapal yang biasa," ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah, menambahkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan komoditas daging sapi, ada juga yang masuk sebagai sapi bakalan, kemudian digemukkan terlebih dahulu sekian bulan sehingga nanti siap untuk dipotong.

Mekanisme distribusinya nanti mobilisasi dari sumber produksi ke sentra-sentra konsumen, kolaborasi BUMN melalui skema B2B bersama BUMN Pangan. "Jadi, pada prinsipnya ketersediaan daging sapi aman, pasokan ada, pemerintah sudah merealisasikan pasokan sapi untuk kebutuhan masyarakat," jelas Nasrullah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: