Lebih dari itu, Furqon juga memberikan sorotan terhadap data pangan di Indonesia yang masih belum terpusat.
“Saat ini data pangan nasional kita dapat dikatakan masih semrawut atau tidak satu pintu. Padahal, ketahanan pangan ini adalah isu prioritas nasional, apabila data masih belum terpusat tentu akan kesusahan untuk pengambilan kebijakan,” tandasnya.
Baca Juga: Situasi Pangan Global Kian Rentan, Uni Eropa Lawan Ancaman Rusia Pakai Strategi...
DPP IKAPPI berharap data yang dimiliki Badan Pangan Nasional (BPN) menjadi satu-satunya lembaga yang menghimpun data ketersediaan pangan nasional, tidak tumpang tindih dan terpusat kepada satu lembaga saja. Karena bertujuan agar tidak terjadi overlapping data antar lembaga, jika ini dapat dilakukan tentu akan sangat mempermudah kinerja pemerintah.
“Kami berharap Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai lembaga baru yang berkoordinasi dengan Presiden secara langsung menjadi sebuah badan rujukan data ketersediaan pangan nasional. Apabila ini terjadi tentu pemerintah sebagai decision maker akan lebih mudah dalam merumuskan kebijakan,” pungkasnya.
Di waktu yang berbeda, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menanggapi hal DPP IKAPPI tersebut. Pihaknya menjelaskan bahwa akan berkomitmen menjaga harga pangan baik di tingkat hulu maupun hilir di Tanah Air.
Baca Juga: Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Kepala Bapanas Langsung Beberkan Strateginya
Adapun dikatakan oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, seperti dikutip dari akun Instagram resmi Badan Pangan Nasional @badanpangannasional di Jakarta, Jumat (15/4), bahwa pihaknya bersama para pemangku kepentingan akan menjaga ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar