Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Kesetaraan Gender, Menteri PPPA: Mari Ciptakan Dunia yang Setara Bagi Perempuan & Laki-laki!

Dorong Kesetaraan Gender, Menteri PPPA: Mari Ciptakan Dunia yang Setara Bagi Perempuan & Laki-laki! Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengajak seluruh elemen di Indonesia agar menghimpun kekuatan bersama, bergerak, dan memperjuangkan kesetaraan gender untuk menciptakan dunia yang setara bagi perempuan dan laki-laki. Menurutnya, diperlukan kerja keras bersama menghapuskan berbagai bentuk diskriminasi dan kesenjangan gender guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.    

"Hingga saat ini, perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan yang mengalami stigmatisasi, marginalisasi, kekerasan berbasis gender dan diskriminasi, serta ketimpangan dalam mendapatkan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan yang setara dengan laki-laki. Maka, menjadi tugas kita bersama untuk menghapuskan berbagai bentuk diskriminasi dan kesenjangan gender bagi perempuan, khususnya di dunia kerja," ujar Menteri PPPA pada Webinar Economic Breaking the Glass Ceiling: Women Leaders on Economic Empowerment, Senin (18/4/2022).

Baca Juga: Gadis 17 Tahun di Tasikmalaya Diperkosa 5 Orang hingga Hamil, Ini Langkah KemenPPPA

Budaya patriaki yang mendarah daging secara turun-temurun di masyarakat merupakan akar masalah dari ketidaksetaraan yang dirasakan oleh perempuan, meskipun Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan berbagai perundang-undangan lainnya telah mengamanatkan jaminan perlindungan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan.

Menteri PPPA menyampaikan proses-proses pengambilan keputusan di kalangan masyarakat maupun pemerintah belum sepenuhnya berperspektif gender sehingga kebutuhan perempuan acap kali tidak terakomodasi. Perempuan memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus, baik secara fisiologis, seperti menstruasi, hamil, dan menyusui sehingga diperlukan strategi khusus dan spesifik demi memenuhi kebutuhan tersebut.

Meskipun demikian, hal tersebut bukan menjadi alasan bagi siapapun untuk mengesampingkan pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan, atau bahkan memandang perempuan sebagai beban.

Baca Juga: Pemerkosa Anak 15 Tahun di Bekasi hingga Hamil Belum Ditangkap, KPPPA Lakukan Pendampingan Korban

"Pada kenyataannya, berdasarkan hasil penelitian dari International Labor Organization (ILO) pada Juni 2020, upaya pengarusutamaan gender di lingkungan kerja membawa keuntungan luar biasa pada proses bisnis mereka. Meningkatnya keragaman gender meningkatkan profitabilitas dan produktivitas, mempertahankan sumber daya manusia, serta meningkatkan kreativitas secara signifikan. Dalam penelitian ILO tersebut, perusahaan melaporkan peningkatan profit bahkan hingga mencapai upaya 20 persen akibat upaya-upaya pengarusutamaan gender," tutur Menteri PPPA.

Lebih lanjut, Menteri PPPA menerangkan demi kemajuan bersama, maka diperlukan keterlibatan aktif dalam memangkas praktik-praktik patriaki, terutama yang menghambat perempuan dalam menjemput berbagai kesempatan. Hal tersebut menjadi penting karena perempuan adalah kekuatan dalam seluruh sendi kehidupan. Masa depan sebuah bangsa turut bergantung kepada sejauh mana perempuan bisa mengambil peran, menjadi pemimpin, dan membuat perubahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: