Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Provider Telekomunikasi BT Group Kelas Global di Lebih 100 Negara

Kisah Perusahaan Raksasa: Provider Telekomunikasi BT Group Kelas Global di Lebih 100 Negara Markas British Telecom (BT) terlihat di pusat kota London, Inggris 10 Mei 2018. | Kredit Foto: Reuters/Hannah McKay
Warta Ekonomi, Jakarta -

BT Group Plc adalah perusahaan penyedia layanan komunikasi global asal Inggris, yang menjangkau lokal, jarak jauh, dan layanan komunikasi internasional, serta internet dan solusi teknologi informasi (TI). BT menjadi salah satu perusahaan raksasa menurut Fortune Global 500.

Fortune pada 2020 mencatat pendapatan keseluruhan grup tersebut di angka 29,09 miliar dolar AS, sedangkan laba yang berhasil dikumpulkan mencapai 2,20 miliar dolar AS pada tahun itu.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: HP Enterprise, Pebisnis Teknologi Informasi Spin-off dari HP

BT beroperasi di sekitar 180 negara dan merupakan penyedia layanan telepon tetap, broadband, dan seluler terbesar di Inggris, dan juga menyediakan televisi berlangganan dan layanan TI.

Asal usul BT berawal dari pendirian Electric Telegraph Company pada tahun 1846, perusahaan telegraf publik pertama di dunia, yang mengembangkan jaringan komunikasi nasional. 

BT Group dimulai pada tahun 1912, ketika General Post Office, sebuah departemen pemerintah, mengambil alih sistem National Telephone Company menjadi pemasok telekomunikasi monopoli di Inggris. Undang-Undang Kantor Pos tahun 1969 menyebabkan GPO menjadi perusahaan publik.

Tiga peristiwa selanjutnya menandai langkah industri telepon menuju lingkungan persaingan bebas. Pertama datang pengesahan Undang-Undang Telekomunikasi Inggris 1981, yang mengeluarkan Telekomunikasi Kantor Pos dari Kantor Pos, mengubahnya menjadi badan otonom, meskipun masih milik negara, yang dikenal sebagai British Telecommunications Corporation atau, lebih akrab, British Telecom.

Kedua adalah Undang-Undang Telekomunikasi 1984, di mana BT diprivatisasi, pasar telekomunikasi diliberalisasi lebih lanjut, dan badan pengatur dibentuk.

Ketiga, Tinjauan Duopoli pada tahun 1990 menghasilkan keputusan pemerintah tahun 1991 untuk lebih meningkatkan persaingan telekomunikasi. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: