Memaknai Pendidikan dari Kisah Perempuan Tangguh Hutan Gunung Leuser
Sempat Terkendala dan Dilema
Nayla mengatakan sempat terkendala saat bergerak di bidang isu edukasi lingkungan hidup. Karena sebagai perempuan sering dipandang sebelah mata karena tidak mempunyai latar belakang konservasi sehingga sering di remehkan yang berpengaruh pada mentalnya.
Baca Juga: Sebut Rasis dan Xenophobic Soal Ujaran Prof Budi Santosa, Pakar: Dia Korban Firehose of Kadrunisasi
“Banyak yang bilang, bilang kamu kan perempuan, ngapain kerja di hutan,” jelas perempuan lulusan Universitas Sumatera Utara tersebut.
Bahkan kata dia, sempat merasakan dilema karena orangtuanya sempat tidak mendukung menjadi relawan pendidikan konservasi lingkungan hidup.
“Gak sama sekali. Karena kan beda banget jadi dosen yang settle terus masuk keluar hutan dan fokus dengan masyarakat desa pinggiran hutan sehingga mereka khawatir dan takut,” jelasnya.
Namun seiring berjalannya waktu, sang orang tua mulai mengerti bahwa yang dia kerjakan sekarang adalah panggilan hati nurani. Dengan dukungan dan kepercayaan dari keluarga itulah keyakinannya terasah untuk maju kedepan.
“Orang tuaku menyadari tindakan yang dilakukan anaknya sebuah bentuk pengabdian dan tanggung sebagai generasi muda dan sumber kebahagiaan, karena merasa utuh jadi manusia yang tidak hanya berguna bagi manusia lain tapi untuk alam dan hewan,” pungkasnya.
Mulai saat itu ia bangkit, setelah melihat sambutan masyarakat yang hangat serta setia setiap kedatanganku.
“Mulai di situ aku ngerasa berarti. Ada jiwa-jiwa yang sudah aku sentuh untuk mendorong perubahan,” tegasnya dengan wajah tersenyum.
Baca Juga: Prof Budi Santosa Sebut Perempuan Berjilbab Manusia Gurun, PKS: Tak Patut Apalagi Akademisi!
Terutama perempuan-perempuan lain yang membutuhkan uluran tangannya. Untuk saat ini Nayla lebih memperkuat tujuannya dalam mendukung perempuan-perempuan lain agar mampu berdaya dan dengan caranya sendiri serta membawa perubahan di dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: