Misteri Serangkaian Kematian Oligarki Rusia, Siapa Dalangnya?
Pada 24 Maret kepala perusahaan medis raksasa, Vasily Melnikov ditemukan tewas bersama istrinya Galina dan dua putra mereka yang masih kecil di apartemen multi lantai mereka di Kota Ninzhni Novgorod.
Kematian keluarga Melnikov serupa dengan kematian keluarga Protosenya and Avayev. Pada 2 Mei lalu direktur ski resort Krasnaya Polyana, Andrei Krukovsky dinyatakan tewas. Surat kabar Rusia Kommersant melaporkan pria 37 tahun itu tewas saat mendaki sebuah tebing.
Baca Juga: Waduh! Miliarder Oligarki Rusia Ini Berhasil Mangkir dari Sanksi Kanada, Kok Bisa?
Deutsche Welle melaporkan tujuh kematian misterius oligari Rusia dan keluarga mereka itu terjadi dalam rentang tujuh bulan. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi. Sejumlah media menduga kasus-kasus bunuh diri itu dipalsukan.
Beberapa diantaranya berspekulasi lebih jauh dengan mencurigai Kremlin atau Putin terlibat dalam kasus-kasus tersebut. Menurut Deutsche Welle spekulasi ini dipicu beberapa percobaan pembunuhan yang dilakukan Kremlin pada kritikusnya dalam beberapa tahun terakhir.
Sejumlah kasus menarik perhatian masyarakat dan media internasional. Pada Agustus 2020 media Barat termasuk yakin Deutsche Welle oposisi dan kritikus pemerintah Rusia Alexei Navalny diracun oleh Kremlin di bandara Tomsk.
Dua tahun sebelumnya mantan kepala lembaga mata-mata Rusia GRU Sergei Skripal juga diracun dengan jenis racun yang sama. Keduanya berhasil selamat. Tapi tidak dengan mantan perwira keamanan Rusia Alexander Litvinenko yang tewas oleh radioaktif polonium di London pada 2006 lalu.
Pada 2017 lalu surat kabar US Today merilis laporan investigasi. Media Amerika Serikat itu mengklaim terdapat 38 oligarki yang tewas atau hilang dalam tiga tahun terakhir.
Namun yang berbeda dari percobaan pembunuhan dan pembunuhan sebelumnya. Para oligarki Rusia yang tewas mengenaskan selama tiga bulan terakhir tidak pernah mengkritik Moskow secara terang-terangan atau terbuka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto