Gak Kaget Soal Isu Golkar Mau Dipecah, Rocky Gerung Singgung Soal Kekuasaan hingga Bawa-bawa Jokowi!
Pengamat politik Rocky Gerung tidak kaget mendengar kabar ada pihak yang hendak mendongkel Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum Golkar.
Dia bahkan menduga operasi tersebut masih berkaitan dengan upaya mempertahankan kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Diterpa Isu Munaslub, Golkar Tegaskan Pihaknya Solid Dukung Airlangga Hartarto!
Dalam video yang diunggah ke channel YouTube Rocky Gerung Official, Rocky yang berbincang dengan Hersubeno Arif menyoroti situasi Presiden Jokowi yang saat ini tidak punya dukungan solid dari partai politik. Ini menjadi masalah besar di penghujung masa jabatannya.
“Setiap tokoh politik setelah tidak menjabat pasti bakal diganggu. Dan yang mengincar Pak Jokowi itu tidak kepalang-kepalang, banyak betul itu. Jadi sebetulnya ada kekhawatiran dari seorang tokoh yang paham akan nasibnya nanti bahwa dia bisa juga dipersoalkan secara hukum. Karena itu, harus ada sekoci penyelamat,” kata Rocky dalam video yang diunggah pada Rabu (11/5) itu.
Menurut dia, kebutuhan ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin menyingkirkan Airlangga dari kabinet dan mengambil alih Golkar.
Mereka membujuk Presiden untuk tidak ragu lakukan pembelahan di Golkar. Rocky pun mengingatkan bahwa penguasa punya rekam jejak yang cukup panjang dalam urusan ikut campur konflik internal partai. Airlangga sendiri naik jadi ketua umum setelah Golkar dilanda perpecahan.
Baca Juga: PDIP Sebut Pejabat AS Tak Sambut Jokowi Itu Wajar, Alasannya...
“Jadi sebenarnya politik Indonesia itu bekerja di dua level yang berbeda. Level yang terlihat, seolah-olah bagus, presiden ngomong demokrasi, toleransi. Lalu di belakang layar ada politik obscene, politik yang jorok, gunting sana, gunting sini. Kita tahu Golkar bukan sekali ini dikerjain istana. Begitu juga dengan partai lain, PAN, PPP. Begitulah kelakuan Istana dalam merusak demokrasi,” ujar dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar