Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APROBI: Biodiesel Tidak Mengganggu Penggunaan Sawit untuk Minyak Goreng

APROBI: Biodiesel Tidak Mengganggu Penggunaan Sawit untuk Minyak Goreng Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Implementasi biodiesel merupakan salah satu wujud strategis dalam kebijakan transisi energi fosil menuju energi terbarukan di Indonesia. Seiring dukungan kebijakan pemerintah, konsumsi biodiesel memiliki tren positif sepanjang hampir dua dekade terakhir.

"Produksi biodiesel mengalami pertumbuhan pesat dalam 16 tahun terakhir. Total kapasitas produksi terpasang mencapai 16,6 juta kiloliter sampai 2021," ujar Ketua Harian APROBI, Paulus Tjakrawan dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Emiten Perkebunan Sawit MGRO Raup Rp2,2 Triliun di Q1 2022

Data APROBI mencatat, penyaluran B30 pada tahun 2020 yakni sebanyak 8,43 juta kiloliter. Capaian penyaluran B30 sepanjang 2021 mencapai 8,44 juta kiloliter. Sementara itu, pada 2022, alokasi penyaluran B30 diperkirakan sebesar 10,15 juta kiloliter.

Lebih lanjut dijelaskan Paulus, penggunaan minyak sawit untuk biodiesel yakni sebesar 15 persen dari total produksi sawit nasional yang mencapai 48,09 juta ton pada 2021. Selanjutnya memasuki tahun 2022, pemakaian minyak sawit untuk biodiesel diperkirakan menjadi 17 persen dari total produksi nasional. Sebagian besar konsumsi sawit di dalam negeri digunakan untuk kebutuhan makan terutama minyak goreng.

Baca Juga: Bongkar Skandal Biodiesel, Masinton PDIP Sebut Empat Perusahaan Besar, Ternyata Eh Ternyata...

"Biodiesel menjadi bagian untuk mempercepat program transisi energi nasional. Pengembangan energi berbasis sawit terus berjalan seperti biohidrokarbon. Dari pengembangan biohidrokarbon dapat menghasilkan gasoline dan bahan bakar pesawat terbang berbasis sawit," urai Paulus.

APROBI juga tidak sepakat dengan tuduhan sejumlah pihak bahwa biodiesel mengganggu pasokan minyak goreng domestik. Berdasarkan data bulanan GAPKI per 20 April 2022, stok minyak sawit di dalam negeri dari Januari sampai Februari mencapai 5,04 juta ton.

Jumlah ini berasal dari stok awal (4,12 juta ton) ditambah produksi CPO/PKO (8,06 juta ton) setelah dikurangi konsumsi lokal (2,88 juta ton) dan ekspor (4,27 juta ton). Untuk konsumsi lokal, penggunaan sawit untuk pangan (minyak goreng) sebanyak 1,56 juta ton dan pemakaian untuk biodiesel sebanyak 2,1 juta ton.

"Biodiesel tidak mengganggu penggunaan sawit untuk minyak goreng. Pada 2022, total produksi sawit nasional mencapai 52 juta ton. Sementara itu, kebutuhan sawit untuk biodiesel 8,4 juta ton. Ini artinya, pasokan sawit sangat mencukupi kebutuhan untuk pangan dan energi," tegas Paulus.

Baca Juga: Peran Kebun Sawit yang Mirip Hutan, Seperti Apa? Ini Kata Pakar

Dari aspek lingkungan, kontribusi penggunaan B30 dapat menekan emisi gas rumah kaca sebesar 22,59 juta ton CO2 sepanjang 2021. Program B30 sangat efektif bagi kebutuhan prioritas nasional untuk mengurangi emisi sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil, khususnya di sektor transportasi.

Pemanfaatan biodiesel juga menghemat devisa negara. Paulus mengatakan program B30 menekan pengeluaran negara sebesar USD3,8 miliar dari impor solar. Indonesia secara bertahap mengurangi impor solar semenjak program bioenergi/biodiesel dijalankan sampai saat ini B30.

Baca Juga: Di Pasar Internasional, Berapa Harga Biodiesel Indonesia?

Mandatori biodiesel juga efektif meningkatkan serapan sawit domestik ketika terjadi pelemahan permintaan di pasar global. Paulus mengatakan penggunaan biodiesel membantu peningkatan kesejahteraan petani setelah adanya keseimbangan antara konsumsi domestik dan ekspor.

Dampak positifnya ialah stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani di dalam negeri. Bahkan sejak 2021 hingga Maret 2022 lalu, harga TBS petani berada rerata di atas Rp3.000/kg.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: