Wapres: Bangun Budaya Olahraga di Masyarakat untuk Lahirkan Atlet Berprestasi
Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) mengamanatkan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin selaku Ketua Tim Koordinasi Pusat. Menjalankan amanat tersebut, Wapres pun menegaskan bahwa selain talenta individu, budaya olahraga menjadi salah satu faktor dalam mencetak atlet berprestasi.
"Membangun talenta yang kita miliki itu menjadi melahirkan atlet yang berprestasi, dan ini nampaknya akan menjadi krusial betul perlunya sport center dan budaya olahraga. Ini yang akan kita bangun dan itu saya kira yang sedang kita siapkan bagian daripada Desain Besar Olahraga Nasional Kita," tegas Wapres dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/5/2022).
Baca Juga: Wapres Harapkan DBON Cetak Atlet Berprestasi dengan Basis IPTEK Keolahragaan
Menurutnya, dengan banyaknya penduduk Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang suku dan budaya, maka talenta individu yang dimiliki pemuda pemudi Indonesia sangat besar. Potensi untuk mencetak prestasi juga tidak kalah besar. Untuk itu, seluruh talenta ini perlu dibina dengan baik agar terus terasah.
"Talenta kita tidak jelek, tetapi mungkin perlu adanya upaya pembinaan lebih baik lagi, hal-hal yang menjadi krusial," imbuh Wapres.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem A. Makarim menyampaikan, bahwa untuk mencetak atlet berprestasi, pembibitan perlu dilakukan sejak usia dini, mulai dari tingkat sekolah. Sebab, Nadiem menilai, jiwa perjuangan dalam kompetisi tidak timbul dalam sekejap, perlu upaya yang konsisten agar terbentuk jiwa yang kompetitif dan sportif.
Baca Juga: Komitmen Jalankan Perpres 72/2021, Wapres Beri Arahan Para Menteri Turunkan Stunting
"Jadi komitmen kami di Kemendikbud Ristek adalah bagaimana menjadikan sekolah menjadi budaya olahraga dan berkompetisi yang sangat sehat," urainya.
Nadiem mengatakan, akan dilakukan diantaranya melalui penyediaan regulasi, sarana dan prasarana, pembudidayaan olahraga di sekolah, dan yang terpenting adalah penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang olahraga.
"Tentunya sangat penting adalah bagaimana SDM kita di bidang olahraga. Guru-guru olahraga kita di sekolah-sekolah kita, apakah mereka mengerti sport science, mengerti nutrisi, mengerti latihan atletik dan lain-lain, jadi itu merupakan satu aspek SDM yang sangat penting," papar Nadiem.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian mengatakan, bahwa kekayaan karakter masyarakat dan kondisi geografis Indonesia merupakan dasar kuat dalam menentukan karakteristik olahraga unggulan bagi setiap daerah dalam DBON.
Baca Juga: Pimpin Rakor TPPS, Wapres Minta Angka Prevalensi Stunting Turun Minimal 3% Pada 2022
Mendagri mencontohkan, seperti daerah pegunungan yang ada di Papua itu, itu mereka memiliki gen yang terbentuk ribuan tahun dimana karena ketinggian, udara tipis, oksigen tipis, jantungnya lebih tebal. Terhadap penelitian Inggris terhadap Ethiopia dan Kenya, itu mereka sangat tepat untuk lari marathon, ketika mereka lari di low land mereka seperti jalan.
"Daerah-daerah perairan itu unggulannya mereka fokus pada olahraga perairan, laut, diving, olahraga-olahraga air. Nah ini yang di urban seperti di Jakarta misalnya, olahraga ketangkasan misalnya, ini mungkin yang harus dibuat desain supaya mereka bisa fokus tapi tidak mengunci mereka pada cabang itu saja, cabang lainnya kalau mau dikembangkan bisa dikembangkan," lanjutnya.
Sementara dari sisi olahraga rekreasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S. Uno, menjelaskan bahwa sektor pariwisata berbasis olahraga merupakan salah satu sektor yang terakselerasi di masa pandemi Covid-19. Hal ini sejalan dengan semangat DBON untuk menggaungkan budaya olahraga di masyarakat. Untuk itu, Sandiaga beserta jajaran akan mendesain festival-festival berbasis olahraga untuk semakin menggaungkan budaya olahraga ini.
Baca Juga: Cetak Prestasi, Wapres Inginkan Olahraga jadi Program Wajib
"Salah satu aspek yang sekarang berkembang dan terakselerasi karena pandemi adalah kebangkitan sektor pariwisata berbasis olahraga, sport tourism dan sport recreation. Ini sejalan dengan Desain Besar Olahraga Nasional kita untuk menggaungkan dan menjadikan demam masyarakat berolahraga. ini memiliki dampak yang sangat positif yakni dampak dari segi kesehatan, promosi, preventif tapi juga dampak dari prestasi karena mereka memulai sebagai olahraga umum, tapi akhirnya bisa mengambil spesialisasi melalui festival-festival olahraga," jelas Sandiaga.
"Tadi kami ditugaskan untuk merancang beberapa festival olahraga tingkat nasional, tingkat internasional untuk mendorong kebangkitan khususnya di bidang pembangunan SDM kita di bidang olahraga nasional," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: