Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkeu Ungkap Ekspor Indonesia Semakin Tumbuh Tinggi dan Berkualitas, Berikut Paparannya!

Kemenkeu Ungkap Ekspor Indonesia Semakin Tumbuh Tinggi dan Berkualitas, Berikut Paparannya! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga

Kualitas ekspor Indonesia juga terus terlihat. Buktinya, ekspor sektor manufaktur sebagai komponen penyumbang tertinggi ekspor non migas tetap tumbuh secara konsisten, dengan pertumbuhan tahunan nyaris 30 persen yaitu 27,92% (yoy). Sektor manufaktur adalah sektor yang memiliki nilai tambah tinggi dalam perekonomian, terutama dari sisi penciptaan lapangan kerja. 

Perbaikan sektor ini terpantau sejalan dengan penyerapan tenaga kerja pada Februari 2022. Arah kebijakan Pemerintah akan terus menggalakkan ekspor yang bernilai tambah tinggi dengan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia. Beberapa contoh produk tersebut adalah besi, baja dan feronikel sebagai olahan mineral kini mulai menopang ekspor Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat. Prioritas hilirisasi SDA Pemerintah adalah tambang dan mineral (nikel hidrat, besi dan baja), CPO (margarin, sabun mandi), migas dan Batubara (etilena, propilena, dan lain-lain).

Baca Juga: Kelapa Sawit: Si Pabrik Minyak Nabati Paling Hemat Lahan

Sementara itu, impor Indonesia di bulan April tahun 2022 tercatat tetap kuat meski sedikit melambat dari bulan sebelumnya pada USD 19,76 miliar, atau tumbuh sebesar 21,97% (yoy). 

Secara tahunan, impor migas dan non migas masih tumbuh pesat sebesar 88,48% (yoy) dan 12,47% (yoy). Sedangkan berdasarkan penggunaannya, pada April 2022, impor bahan baku/penolong, barang modal, dan barang konsumsi masih bertumbuh positif dan kuat sebesar 25,51% (yoy), 15,16% (yoy), dan 4,21% (yoy). 

“Peningkatan impor barang konsumsi mengindikasikan pulihnya daya beli masyarakat. Sementara peningkatan pada impor bahan baku dan barang modal mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas industri di dalam negeri salah satunya didorong perbaikan iklim industri domestik. Hal ini juga seiring dengan angka PMI Manufaktur Indonesia yang semakin ekspansif”, tambah Febrio.

Kinerja ekspor dan Impor Indonesia di bulan April 2022 ini menunjukkan kondisi yang lebih positif dibandingkan bulan dan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Surplus neraca perdagangan pada April 2022 tercatat USD 7,56 miliar, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD 4,54 miliar. Kondisi ini melanjutkan tren surplus selama 24 bulan berturut-turut. Selain itu, surplus tersebut juga merupakan surplus tertinggi sepanjang sejarah mengalahkan rekor pada Oktober 2021 yang tercatat USD5,74 miliar. 

Surplus neraca perdagangan yang tinggi akan berdampak semakin positif bagi PDB Indonesia di kuartal II 2022. Selain itu, hal ini juga turut menopang stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah tekanan risiko global sehingga menjadi bantalan stabilitas ekonomi Indonesia. 

Baca Juga: Kepala BPS Jelaskan Larangan Ekspor Minyak Sawit Berdampak pada Kinerja Ekspor Nasional

“Bila dibandingkan dengan tahun 2021, maka arah penguatan tahun 2022 diperkirakan jauh lebih baik. Hal ini disebabkan kondisi surplus neraca perdagangan yang lebih besar, serta pandemi yang semakin mengarah ke endemi yang memperkecil hambatan mobilitas”, tutup Febrio.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: