Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Demo Petani Sawit Tidak Bisa Dianggap Remeh, Pakar Singgung Hal Penting Ini, Simak!

Aksi Demo Petani Sawit Tidak Bisa Dianggap Remeh, Pakar Singgung Hal Penting Ini, Simak! Pekerja mengangkut kelapa sawit ke dalam truk di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mencatat volume ekspor produk minyak sawit dan turunannya pada bulan Juli 2020 naik sebesar 13 persen menjadi 3,13 juta ton dari sebelumnya 2,76 juta ton dan ekspor produk olahan CPO naik sebesar 21,8 persen menjadi 1,97 juta ton dari sebelumnya 1,6 juta ton. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas

Achmad juga menyatakan bahwa permasalahan dari masih tingginya harga minyak goreng ini bukan dari masalah suplai, tapi dari masalah distribusi dan adanya perbedaan harga eceran minyak sawit dengan harga CPO internasional.

Sebagaimana kita tahu harga eceran tertinggi ditetapkan oleh pemerintah dan kemudian menyebabkan terjadinya black market, alasannya adalah jarga eceran tertinggi itu adalah harga yang tidak menguntungkan pengusaha sehingga pengusaha lebih memilih menjual CPO itu keluar negeri (ekspor) dan mengorbankan/mengabaikan kebutuhan domestik.

Baca Juga: Survei SMRC: 76,7 Persen Warga Merasa Puas dengan Kinerja Jokowi

“Inilah yang membuat oknum policy maker di kementrian perdagangan yang meloloskan ijin ekspor CPO padahal ada DMO yang harus dipatuhi sehingga kongkalikong permainan pemangku kebijakan dengan oknum produsen CPO harus ditindak tegas karena dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup besar,” tegasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: