Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Biaya Operasional Kelistrikan, Dua Perusahaan Ini Sepakat Beli Listrik PLN

Tekan Biaya Operasional Kelistrikan, Dua Perusahaan Ini Sepakat Beli Listrik PLN Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Dua perusahaan yakni, PT Tjiwi Kimia  dan PT Sasa Inti sepakat menggunakan listrik yang di suplai langsung oleh PT PLN (persero). PT Tjiwi Kimia  akan menerima suplai listrik sebesar 30 Mega Watt (MW). Sementara PT Sasa Inti sendiri akan menerima suplai listrik sebesar 6,3 MW.

Wujud kerja sama ini merupakan komitmen PLN komitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri khususnya, di sektor industri dalam penggunaan tenaga listrik. Hingga saat ini, PLN siap mendukung pertumbuhan sektor industri dengan kecukupan daya mampu sistem sebesar 10.138 MW dengan cadangan sebesar 3.258 MW.

Baca Juga: Sambut Investor Baru, PLN Siap Pasok Listrik 1.000 MW untuk Kawasan Industri Mongondow

General Manager PLN UID Jatim, Lasiran secara tegas mengatakan, melalui perjanjian kerja sama tersebut,  PT Tjiwi Kimia telah berhasil mengurangi pemakaian dari pembangkit sendiri sebesar 30 MW dari total kapasitas 230 MW dengan berlangganan PLN daya 100 MVA dan durasi kerja sama menjadi tiga (3) tahun dari sebelumnya hanya satu (1) tahun. Sementara PT Sasa Inti dengan berlangganan PLN 25 MVA akan mengurangi penggunaan pembangkit sendiri sebesar 6 MW dari total kapasitas 12 MW selama satu tahun.

“Langkah ini merupakan kelanjutan kerja sama PLN dan PT Tjiwi Kimia pada program Incentive Captive Acquisition atau akuisisi beban listrik sejak tahun 2021. Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power untuk memenuhi kebutuhan listrik, dapat beralih untuk mendapatkan pasokan listrik secara penuh dari PLN,” terang Lasiran usai penandatanganan kerjasama  Progressive Captive Power Acquisition dan Renewable Energy Certificate di Surabaya kemarin.

“Peningkatan kerja sama antara PLN dan PT Tjiwi Kimia serta PT Sasa Inti ini merupakan bukti dari kualitas pelayanan yang prima dari PLN untuk pelanggan industri di Jatim ," sambung Lasiran.

Sementara itu , Gijan Ongkoredjo yang mewakili Direktur Utama Tjiwi Kimia menegaskan, kerjasama ini merupakan salah satu wujud sinergi nyata antara PLN dengan industri bubur kertas dan kertas, dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri pasca pandemi.

"Selain kerja sama tersebut, perusahaan kami turut berkomitmen mendukung penggunaan green energy melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) PLN selama dua tahun sebanyak 174.285 unit. Pencapaian ini kedepannya akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas pembangkit EBT di Indonesia guna mencapai target nasional energi terbarukan sebesar 23 persen  pada tahun 2025 nantinya," ujar Gijan Ongkoredjo

Hal senada, Presiden Direktur PT Sasa Inti yang diwakili General Manager Plant PT Sasa Inti, Thomas Iskandar Unardi menyatakan kerja sama ini merupakan langkah yang menguntungkan kedua belah pihak.

“Kami memiliki pembangkit yang memang digunakan untuk mem-back-up PLN. Melihat kinerja PLN yang semakin membaik di lima hingga sepuluh tahun terakhir kami menjadi semakin yakin mempercayakan sepenuhnya pasokan listrik industri kami kepada PLN. Ke depan kami mempertimbangkan untuk menambah durasi kerja sama, dan beberapa pembangkit lainnya untuk diakuisisi PLN,” ungkap Thomas Iskandar Unardi

Ditempat yang sama Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan DJK, Wanhar menyampaikan,  bahwa layanan Captive Power merupakan inovasi PLN menjawab tantangan surplus kondisi kelistrikan dan keinginan untuk mendukung tumbuhnya perekonomian melalui sektor industri, sharing produktivitas dan peningkatan efisiensi.

“Inovasi PLN ini mengedepankan win win solution, artinya bagi pelaku industri dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi, mengurangi faktor emisi karbon dibanding menggunakan pembangkit pelanggan, akan memberikan dukungan pula untuk penggunaan energi bersih. Yang utama, pelanggan dapat lebih fokus mengelola bisnisnya. Bagi pemerintah pun akan meningkatkan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi,” kata Wanhar.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Jaringan Supermarket Migros Tumbuh Sukses Tanpa Jual Alkohol dan Rokok

Perlu di ketahui, dua perusahaan yakni, PT Tjiwi Kimia  dan PT Sasa Inti dalam kerja sama ini untuk menekan biaya operasional kelistrikan di masing-masing perusahaan dimana sebelumnya dua perusahaan ini telah penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya masing-masing  perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: