Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri PPN Tekankan Pentingnya Inovasi Kebijakan Berbasis Data yang Berkualitas

Menteri PPN Tekankan Pentingnya Inovasi Kebijakan Berbasis Data yang Berkualitas Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menekankan pentingnya inovasi kebijakan berbasis data dan bukti yang berkualitas sebagai langkah mitigasi risiko di masa depan dan memastikan kebijakan yang dibentuk sesuai dengan tantangan dan situasi yang terjadi. 

Hal tersebut disampaikan dalam acara IsDB's 47th Annual Meeting "Next Frontier in Evidence-Based Policies: Charting a Path Forward" di Sharm el-Sheikh, Mesir, Kamis 2 Juni 2022 kemarin. 

Baca Juga: Suharso: Pentingnya Kesepahaman dan Kerja Sama Seluruh Negara Anggota G20

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan kebijakan ekonomi berbasis pengetahuan yang memungkinkan terjadinya kolaborasi antara pemerintah dan universitas, think tank dan institusi pendidikan tinggi lainnya. Terbukti bahwa negara dengan ekonomi berbasis pengetahuan lebih tahan menghadapi isu-isu yang muncul seperti pandemi Covid-19," jelas Menteri Suharso, mengutip dari siaran resminya, Jumat (3/6/2022).

Pandemi Covid-19 memberikan tekanan pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang tercermin pada daya beli masyarakat yang menurun dengan loss of income sebesar Rp374,4 triliun akibat penurunan jam kerja sektor industri dan pariwisata, risiko kekurangan gizi meningkat akibat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga menurun, terbatasnya pelayanan untuk ibu hamil dan imunisasi selama pandemi, perubahan sistem pembelajaran yang sangat bergantung pada dukungan sarana dan teknologi, serta meningkatnya limbah medis dan bahan berbahaya beracun.

Baca Juga: Walau Berada dalam Tantangan Pembangunan, Menteri Suharso Sebut Indikator Penting Terpantau Baik

Namun, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh positif sejak kuartal kedua 2021, dan tumbuh 5 persen (yoy) pada dua kuartal terakhir. Sinergi kebijakan yang baik antara fiskal, moneter, keuangan, dan sektor riil mendukung percepatan pemulihan ekonomi Indonesia. Stimulus fiskal difokuskan pada bidang kesehatan, perlindungan sosial, bantuan UMKM, dan insentif usaha. 

Hal tersebut juga tidak terlepas dari penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia melalui tiga kunci sukses yaitu percepatan program vaksinasi, penerapan protokol kesehatan yang ketat, dan mengoptimalkan sistem pelacakan kasus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: