Ketua Apindo Propinsi Jabar, Ning Wahyu Astutik didampingi Wakil Ketua Bidang Industri, Pieter, Bendahara II, Burhanudin, Anggota Bidang Investasi, Trista Nagel serta beberapa pengurus melakukan kunjungan silaturrahmi di Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP), di Jl Nana Rohana, Kota Bandung.
Dalam kunjungan tersebut, diterima langsung oleh Koordinator Kegiatan MTP, Herman Widjaya didampingi oleh Koordinator Kegiatan, Djoni Toat serta Humas MTP, Surya. Pada kesempatan tersebut jajaran Apindo Jabar ditunjukkan berkeliling Museum Tionghoa yang berada di dalam gedung MTP.
Baca Juga: Apindo Prediksi Iklim Investasi Jabar Semakin Membaik pada Semester II 2022
Ketua Apindo Jabar, Ning mengungkapkan silaturrahmi tersebut bertujuan untuk mempelajari lebih dalam pemikiran- pemikiran serta budaya lintas etnis supaya bisa lebih memahami keindahan dalam perbedaan, serta menemukan kesamaan dalam tujuan, sehingga lebih mempererat jalinan persaudaraan antar sesama anak bangsa,
"Diharapkan bisa bersama- sama berbuat terbaik untuk NKRI khususnya melalui kegiatan-kegiatan bersama di Jawa Barat,"kata Ning kepada wartawan di Bandung, Rabu (8/6/2022)
Ning mengaku terkesan dengan lengkapnya informasi yang terdapat di Museum Tionghoa yang ada di gedung MTP. Mulai dari sejarah masuknya etnis Tionghoa hingga perkembangan Tionghoa dimasa kekinian.
“Semua informasi yang ada di museum ini betul-betul luar biasa. Kami merasa ditunjukkan satu dokumentasi dengan fakta-fakta betapa kaya budaya bangsa ini, yang mestinya bisa menjadi perekat persatuan yang kuat,"ungkapnya
Ning berharap agar museum MTP ini terus terbuka lebar, lebih disosialisasikan, sehingga akan lebih banyak pengunjung yang akan hadir melihat sejarah dan mempelajari budaya – budaya ini dari dekat. “ Tak kenal maka tak sayang.”imbuhnya
Baca Juga: Sentil Luhut Soal Minyak Goreng, Omongan DPR Nyelekit: Jangan Cuma Gagah-gagahan PHP!
Ning menjelaskan MTP merupakan gabungan dari 6 komunitas Tionghoa, ditambah Asosiasi Business Club Taiwan serta Yayasan Pikiran Rakyat sehingga ada 8 baik yayasan maupun paguyuban dan organisasi berbasis Tionghoa lainnya dengan jumlah anggota kurang lebih 1.000 orang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: