Hadiri Pertemuan di Ceko Menlu Retno Ungkap 3 Formula Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik
Hal kedua yang disampaikan Menlu Retno adalah pentingnya menciptakan arsitektur kawasan yang inklusif. Dicontohkannya, ASEAN terus berusaha membangun paradigma kolaborasi sebagai pemandu dalam pembentukan arsitektur kawasan.
"Kita membuka kerja sama dengan semua negara. Mekanisme ASEAN-led processes dengan semua mitra dialog ASEAN adalah contoh nyata paradigma tersebut. Saat ini, ASEAN Outlook on the Indo-Pacific juga menawarkan paradigma yang sama di luar kawasan ASEAN," paparnya.
Baca Juga: Isu Jokowi 3 Periode Bangkit Lagi, Teddy Gusnaidi: Kekonyolan Politisi Miskin Literasi!
Kerangka kerja ini menghendaki prinsip atau nilai inklusivitas untuk diterapkan oleh semua negara dalam berinteraksi di kawasan Indo-Pasifik.
Retno menekankan, pembentukan kelompok-kelompok atau minilateralisme di kawasan Indo-Pasifik seharusnya menjadi building block untuk menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan.
Adapun hal ketiga yang diungkapkannya adalah pentingnya mengedepankan kerja sama konkret. Menurut Menlu Retno, kerja sama di kawasan Indo-Pasifik tidak dapat dibangun hanya berdasarkan pendekatan politik keamanan semata.
Baca Juga: LCS Memanas, Prabowo Sentil Negara Adidaya: Amerika dan China Tolong Dengarkan ASEAN
"ASEAN Outlook on the Indo-Pacific menawarkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat di kawasan khususnya di bidang maritim, konektivitas, Agenda Pembangunan Berkelanjutan, dan kerja sama ekonomi terutama perdagangan dan investasi," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: