Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alami Kendala Pengobatan, Kemensos Berikan Bantuan kepada Anak PMI yang Idap Gangguan Jantung

Alami Kendala Pengobatan, Kemensos Berikan Bantuan kepada Anak PMI yang Idap Gangguan Jantung Kredit Foto: Kemensos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang Pekerja Migran Indonesia Bermasalah (PMIB) Nia (40), mendapat bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Pasalnya, anaknya bernama Salsa Ramayanti (8) didiagnosa mengidap gangguan jantung. Melalui asesmen dari UPT Kemensos yakni Sentra Handayani di Jakarta, diketahui Nia mengalami kendala dalam pengobatan Salsa.

"Penyebabnya karena ketiadaan biaya. Kartu BPJS Kesehatan yang dimiliki tidak terbayar dan jumlah tunggakannya cukup besar," kata Kepala Sentra Handayani Anna Puspasari di Jakarta (20/6/2022).

Baca Juga: Gelar Pekan Literasi di Toba, Kemensos Percepat Penanganan Kemiskinan di Kawasan 3T

Untuk membantu kesulitan Nia, Sentra Handayani telah menjemput dan membuka akses layanan kesehatan Salsa agar mendapatkan penanganan lebih intensif. Kemensos juga membayarkan tunggakan BPJS agar Salsa bisa melanjutkan pengobatan penyakit jantungnya.

Kini warga Kabupaten Purwakarta tersebut tinggal di Sentra Handayani Jakarta sambil menunggu pengaktifan kembali layanan BPJS-nya.

Baca Juga: Tinggal Digubuk Lapuk Tanpa Aliran Listrik, Nenek Mirah Dapatkan Rumah Bantuan dari Kemensos

"Salsa harus segera diberikan perawatan medis. Karena sudah sangat mengkhawatirkan, kita harus bantu juga pengurusan BPJS, keanggotaan PKH, serta keberlanjutan pendidikannya," kata Anna.

Selain bantuan akses layanan kesehatan, Kemensos melalui Sentra Handayani juga memberikan bantuan modal kewirausahaan berupa usaha sosis bakar dan bakso goreng. 

"Ibu Nia akan meneruskan kegiatan wirausaha di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Bambu Apus. Pertimbangannyaa agar Nia juga bisa mendampingi Salsa dalam penjalani pengobatan," kata Anna.

Atas berbagai bantuan dan kemudahan dari Kemensos, Nia menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih. "Alhamdulillah, akhirnya saya bisa bawa anak saya ke Jakarta untuk berobat dibantu oleh Kemensos. Selama ini saya bingung. Terima kasih Kemensos," ucap Nia.

Baca Juga: Tingkatkan Pemberdayaan Ekonomi, Kemensos Gandeng ITS Gelar Workshop Pembuatan Kapal Fiberglass

Permasalahan Nia tidak lepas dari pendampingan selama proses pemulangan 34 PMIB dari Arab Saudi. Seluruh UPT milik Kementerian Sosial, langsung melakukan proses asesmen untuk mengetahui identitas, kondisi, serta kebutuhan PMIB. 

Sentra Handayani  di Jakarta, melakukan asesmen terhadap beberapa PMIB yang berdomisili dari Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta. Nia adalah PMIB dari Purwakarta yang sudah 4 kali pulang pergi bekerja di Arab Saudi.

Baca Juga: Asupan Nutrisi Seimbang & Olahraga Kunci untuk Kesehatan Jantung

Nia memiliki 3 anak, satu di antaranya sudah menikah. Adapun Salsa adalah anak ketiga. Suami Nia bekerja sebagai petani dan pekerjaan serabutan lainnya. Nia tidak ingin kembali bekerja di luar negeri karena kondisi fisik Salsa yang kian mengkhawatirkan. 

Salsa diketahui mengidap gangguan jantung sejak berusia 3 tahun. Ia  sering terlihat terengah-engah saat bernafas, tidak bisa bermain seperti anak lainnya karena ia akan merasa lemas apabila terlalu banyak beraktivitas. 

Dalam pemeriksaan ke Puskesmas, terdapat flek pada jantung Salsa. Karena tidak mendapatkan perawatan intensif, Salsa pernah mengalami demam tinggi, mulut dan kuku membiru, serta kesulitan bernafas saat usia 5 tahun. Ayahnya memeriksakan Salsa ke Rumah Sakit dengan memanfaatkan layanan kartu BPJS berbayar setiap bulannya. 

Baca Juga: Simak! Sistem Kelas BPJS Kesehatan Bakal Dihapus, Catat Tanggal Berlaku dan Perubahan Aturannya

Dokter menyatakan bahwa Salsa harus segera diberikan tindakan operasi. Namun, karena kurang lengkapnya peralatan medis di RS, dokter menyarankan Salsa dirawat secara intensif di RS Jakarta dengan peralatan memadai. Terkendala biaya, membuat proses perawatan Salsa tidak berlanjut, terlebih setelah iuran BPJS tidak terbayar.

Saat ini perkembangan fisik Salsa kurang optimal. Berat badannya kurang, sering merasa lemas, dan tidak bisa beraktifitas secara maksimal tanpa bantuan orang lain. 

Baca Juga: Viral Besaran Iuran Sesuai Gaji, Begini Penjelasan BPJS Kesehatan

Tindakan selanjutnya, Sentra Handayani juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar Salsa tetap dapat memperoleh pendidikan meski dengan kondisi dan keterbatasan yang dimilikinya.

Sebelumnya, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial membantu dan memberikan pendampingan selama proses pemulangan 34 Pekerja Migran Indonesia Bermasalah (PMIB) dari Arab Saudi. Hal ini merupakan tindak lanjut atas kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke Arab Saudi beberapa waktu lalu. Satu di antaranya Nia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: