Soal Penyelewengan Dana Umat, Pengamat Minta ACT Tak Banyak Bicara: Tutup dan Bubarkan Diri!
Kabar tak sedap menerpa lembaga Aksi Cepat Tanggap atau ACT, pasalnya para petinggi lembaga tersebut diduga telah menyelewengkan dana umat untuk kepentingan pribadi. Tak hanya itu, mereka juga disebut telah menikmati fasilitas mewah serta fantastis.
Mengomentari hal tersebut, Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengeluarkan pernyataan tegas, dirinya meminta para pemimpin ACT untuk segera memenuhi hak-hak karyawannya dan tidak usah terlalu banyak bicara.
Baca Juga: Pendukung Ganjar Mau Kaitkan Anies Soal ACT, Langsung Dibalas Telak, PDIP Saja Pernah Kerja Sama!
“Lebih baik pejabat di @ACTforHumanity gak usah kebanyakan omong. Hak-hak karyawan segera dipenuhi,” ucapnya dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Selasa (5/7/2022).
Tak hanya itu, Hendir juga mengatakan sejumlah aset-aset ACT dan pengelolaanya harus diserahkan kepada lembaga lain sebelum lembaga tersebut membubarkan diri.
“Aset-aset diserahkan pengelolaannya ke lembaga lain yang masih dipercaya seperti ke Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat atau lainnya, setelah itu tutup dan membubarkan diri,” pungkasnya.
Sebelumnya, ACT meminta maaf seusai lembaga sosial itu dihebohkan dengan adanya pemberitaan salah satu media nasional perihal adanya penyelewengan dana.
Baca Juga: Punya Ikatan Kerja Sama, Anies Baswedan Diminta Turun Tangan Soal Penyelewengan Dana Umat ACT
Pascapemberitaan media itu, tagar seperti ‘aksi cepat tilep’ dan ‘jangan percaya ACT’ pun bermunculan di media sosial. Permintaan maaf itu disampaikan oleh President ACT Ibnu Khajar dalam jumpa pers di Kantor ACT, Cilandak Timur, Jakarta Selatan pada Senin (4/7) sore.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: