Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kontribusi Industri Perkebunan Kelapa Sawit terhadap Penerimaan Daerah

Kontribusi Industri Perkebunan Kelapa Sawit terhadap Penerimaan Daerah Pekerja menurunkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari atas mobil di Desa Lemo - Lemo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu (2/7/2022). Harga TBS kelapa sawit tingkat pengepul sejak sebulan terakhir mengalami penurunan harga dari Rp2.280 per kilogram menjadi Rp800 per kilogram disebabkan banyaknya produksi. | Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkebunan kelapa sawit yang berkembang di lebih dari 200 kabupaten/kota di 26 provinsi di Indonesia secara ekonomi terbukti telah menggerakan pertumbuhan dan perkembangan daerah tersebut. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan produksi barang dan jasa, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi turut dinikmati oleh daerah-daerah sentra perkebunan sawit.

Dilansir dari laman Palm Oil Indonesia pada Rabu (6/7/2022), perkebunan kelapa sawit merupakan pembayar pajak, baik Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan Perorangan maupun Badan (PPh), Pajak Perdagangan Internasional (Bea Keluar, Pungutan Ekspor, Bea Masuk), dan Dividen (khusus BUMN/BUMD perkebunan) untuk setiap kegiatan yang terkait dengan perkebunan kelapa sawit.

Baca Juga: Kontribusi Sawit dalam Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, seperti Apa?

"Melalui mekanisme APBN/APBD penerimaan pemerintah tersebut didistribusikan baik untuk membiayai kegiatan kementerian/lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui instrumen desentralisasi fiskal seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK)," catat laman Palm Oil Indonesia.

Dengan kata lain, kontribusi perkebunan kelapa sawit bagi penerimaan daerah telah terjadi selama ini, baik melalui mekanisme fiskal APBN maupun melalui APBD provinsi, APBD kabupaten, dan APBD kota. Makin berkembang dan meningkat produksi minyak sawit di daerah yang bersangkutan, makin besar kontribusinya terhadap penerimaan daerah. Selain itu, masyarakat juga menerima dana CSR melalui berbagai kegiatan produktif seperti beasiswa pendidikan, bantuan permodalan, pelatihan, maupun pengembangan budaya lokal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: