Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebagian Besar Orang Indonesia Masih Bingung Membedakan Israel dan Yahudi

Sebagian Besar Orang Indonesia Masih Bingung Membedakan Israel dan Yahudi Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlo Allegri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mayoritas orang Indonesia masih intoleran terhadap warga yang menganut agama Yahudi. Hal ini berkaitan erat dengan sikap negara yang diskriminatif terhadap agama tersebut.

"Mayoritas masyarakat kita tidak toleran pada agama Yahudi,” kata Saiful Mujani, pendiri SMRC.

Baca Juga: Survei: 56 Persen Umat Islam Keberatan dengan Yahudi di Indonesia

Dalam program "Bedah Politik" yang disiarkan di kanal YouTube SMRC TV, Rabu (7/7/2022) dijelaskan mayoritas masyarakat Indonesia, 51 persen, keberatan bertetangga dengan orang Yahudi. Ada 57 persen keberatan orang Yahudi menjadi guru di sekolah negeri. Dan yang keberatan mereka menjadi pejabat pemerintah sebesar 61 persen. 

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta menjelaskan bahwa pada masyarakat Indonesia, Israel dan Yahudi itu hubungannya sangat erat, bahkan dianggap sama. 

Dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan dalam pandangan masyarakat Indonesia. Dan Indonesia sampai hari ini tidak mengakui Israel sebagai negara merdeka. 

Sentimen politik ini juga menjadi unsur yang penting dalam pembentukan opini masyarakat tentang agama Yahudi. 

“Mestinya Israel dan Yahudi bisa dibedakan, tapi bagi masyarakat Indonesia tidak mudah membedakan keduanya. Walaupun ada banyak sekali orang Yahudi yang menentang Israel,” terangnya.

Saiful menilai, Yahudi tidak diakui sebagai agama resmi di Indonesia berkontribusi dalam pandangan itu. Sejalan dengan itu, pemerintah Indonesia juga tidak mengakui negara Israel.

Kontribusi negara penting untuk membentuk keyakinan dan sikap toleran atau tidak toleran terhadap agama Yahudi. 

“Tingkat intoleransi yang rendah pada agama Kristen dan Katolik terkait dengan faktor negara yang menerima mereka sebagai agama resmi di Indonesia,” lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: