Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Bakal Sanksi Tegas Perusahaan yang Terbukti Masuk Golongan Ini: Kami Ambil Langkah Cabut Izinnya!

Anies Bakal Sanksi Tegas Perusahaan yang Terbukti Masuk Golongan Ini: Kami Ambil Langkah Cabut Izinnya! Anies Baswedan | Kredit Foto: Pemprov DKI Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru-baru ini, publik menyoroti catatan kualitas udara DKI Jakarta yang didefinisikan sebagai paling berpolusi sedunia. Hal ini membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mererima banyak kritik dari berbagai pihak. 

Menanggapi kritik yang ia terima, kini Anies bersama Pemeritah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan tegas memastikan bakal mencabut izin pabrik atau perusahaan yang menghasilkan polusi berlebihan di ibu kota.

Baca Juga: Usai Bungkam, Anies Mulai Buka Suara Soal Kasus ACT dan Ngaku Belum Mau Cabut Izinnya: Kami Menghormati...

"Ketika ada sebuah perusahaan yang mengotori udara, kami ambil langkah mencabut izin lingkungan hidupnya," kata Anies saat ditemui usai Shalat Idul Adha (Id) di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, Minggu (10/7/2022).

Menurut Anies, ranah industri merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di DKI Jakarta. Namun demikian, kata Anies, polusi dari wilayah industri luar wilayah Jakarta juga kerap mempengaruhi kualitas udara Ibu Kota.

Baca Juga: Jamin Hewan Kurban di Jakarta Bebas PMK , Anies Akui Ada Andil Luhut

"Ini menggambarkan bahwa kondisi udara di sebuah wilayah tidak terlepas dari wilayah-wilayah yang lain karena udara dan angin tidak memiliki KTP," kata Anies.

Maka dari itu, Anies menggandeng seluruh pemangku jabatan di wilayah lain agar kompak menanggulangi polusi berlebih. Walau demikian, Anies tidak menyebutkan secara spesifik kawasan industri di wilayah mana saja yang kerap mempengaruhi kualitas udara Ibu kota.

"Nah, kami ingin agar semua ambil tanggung jawab karena kemudian konsekuensi dari udara yang tidak sehat itu dirasakan oleh semua termasuk kami yang di Jakarta," kata dia.

Dia berharap dengan adanya rasa tanggung jawab atas pengurangan polusi udara di wilayah sekitar, tidak ada aksi saling tuding antar pemangku jabatan terkait penyebab buruknya kualitas udara.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Gelar Salat Iduladha Berjamaah di JIS, Anies Baswedan: Ini Berkat Kolaborasi

Sebelumnya, kualitas udara Jakarta juga menduduki posisi pertama di dunia dengan indeks kualitas udara tidak sehat mencapai indeks 188 pada Rabu (15/6/2022). Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria saat itu menyatakan volume kendaraan yang meningkat dinilai memicu kualitas udara Ibu Kota menjadi buruk.

"Memang Jakarta ini cukup padat. Kendaraan kembali normal, ada peningkatan polusi," kata Riza.

Baca Juga: Anies Minta Jamaah Haji Doakan Indonesia: Semoga Diberi Kemudahan Meraih Keadilan

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI mencatat pada Rabu (15/6/2022) suhu udara yang rendah dan tingkat kelembaban yang tinggi membuat akumulasi polutan sehingga mendorong polusi udara di Ibu Kota.

"Akibatnya polutan pencemar udara terakumulasi di lapisan troposfer," kata Humas DLH DKI Yogi Ikhwan di Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: