Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jual Miliaran Saham ke Publik, Moratelindo Incar Dana Rp1 Triliun Buat Ekspansi

Jual Miliaran Saham ke Publik, Moratelindo Incar Dana Rp1 Triliun Buat Ekspansi Kredit Foto: Moratelindo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) provider internet Oxygen berencana menerbitkan saham ke publik dengan mengincar dana Rp1,03 triliun. Perseroan pun bakal menawarkan saham melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Rencananya, perseroan akan melepas 2,61 miliar saham dengan harga penawaran antara Rp368 per saham hingga Rp396 per saham. 

Direktur Utama Moratelindo Galumbang Menak mengatakan bahwa IPO tersebut akan membuat perusahaan memiliki tambahan modal sehingga bisa lebih leluasa melakukan ekspansi. 

Baca Juga: Pasca IPO, ChemStar Mau Ekspansi ke Industri Kosmetik dan Food & Beverage

“Dengan ipo ini modal perusahaan akan meningkat Rp1 triliun sehingga kami memiliki rasio yg lebih baik. Sehingga imunitas perusahaan lebih kuat sehingga investasi bisa lebih baik,” kata Galumbang, dalam paparan publik, di Jakarta, Selasa (12/7/2022). 

Menurutnya, dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan 85% untuk investasi. 

"Investasi terhadap backbone dan access, termasuk dengan perangkat maupun infrastruktur pasif dan aktif, serta pengembangan data center yang kapasitasnya sudah 70%,” ucapnya.  

Saat ini Perseroan, lanjut Galumbang perseroan memiliki jaringan Backbone dari Jakarta-Singapura, yang terdiri dari Submarine Cable dan Inland Cable yang melintasi sepanjang pulau Sumatera, yang disebut dengan Sumatera Backbone.

Perseroan juga memiliki Backbone (Inland Cable) sepanjang pulau Jawa yang disebut dengan Java Backbone. Selain itu Perseroan juga memiliki Backbone dari Pulau Bali-Nusa Tenggara yang terdiri dari Submarine Cable dan Inland Cable.

“Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini akan digunakan untuk investasi pembangunan Backbone dan Access diluar jaringan yang ada serta Ducting, seperti rencana pembangunan Submarine Cable dan Inland Cable beserta perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastruktur di beberapa di beberapa pulau di Indonesia, termasuk namun tidak terbatas pada pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi,” tambahnya. 

Baca Juga: Incar Dana Rp700 Miliar, Hino Finance Terbitkan Obligasi dengan Kupon Hingga 6,75%

Selain itu, dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas jaringan yang sudah ada dan penambahan kapasitas jaringan yang baru. 

“Kami belum bisa mengungkapkan lebih rinci mengenai persentase investasi pada Backbone, Access, Ducting, Data Center dan perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastruktur karena saat ini masin dalam tahap perencaaan awal, dimana Panjang kabel atau Ducting masih dapat berubah tergantung hasil desktop study, inland, marine survey,” jelasnya.

Lebih lanjut Ia mengungkap jika sisanya 15% dana hasil IPO, akan dialokasikan sebagai kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan. “Ini untuk biaya operasional dan perawaran jaringan beserta perangkat pendukungnya, biaya instalasi perangkat ke pelanggan dan untuk aktivitas branding serta promosi," paparnya. 

Perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham perseroan.

Adapun, jadwal sementara Penawaran umum sebagai berikut:
Masa Penawaran Awal : 12 - 18 Juli 2022
Perkiraan Tanggal Efektif : 27 Juli 2022
Perkiraan Masa Penawaran Umum : 29 Juli 2022 – 2 Agustus 2022 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 2 Agustus 2022 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 3 Agustus 2022 Perkiraan Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia : 4 Agustus 2022

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: