Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi Proses IPO, Gimana Jeroan dari Moratelindo?

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) tengah menjalankan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan mengincar dana Rp1 triliun. Perseroan akan melepas 2,61 miliar saham dengan harga penawaran antara Rp368 per saham hingga Rp396 per saham.

Saat ini, perseroan sedang melaksanakan penawaran awal  kepada investor yang akan berlangsung hingga 18 Juli 2022. Lalu bagaimanakah jeroan perusahaan yang memiliki jaringan internet yang dikenal dengan Oxygen tersebut?

Pada tahun 2021, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp4.18 triliun naik 11% dibandingkan kinerja yang dicapai pada tahun 2020 sebesar Rp3.76 triliun. 

Sementara, hingga Maret 2022, Perseroan mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1.02 triliun, naik sekitar 5% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp981 miliar. 

Baca Juga: Jual Miliaran Saham ke Publik, Moratelindo Incar Dana Rp1 Triliun Buat Ekspansi

Pada tahun 2021, Perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp2,08 triliun naik sekitar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1.93 triliun. Sedangkan Per Maret 2022, EBITDA tercatat sebesar Rp570 miliar naik lebih dari 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp522 miliar. 

Pada tahun 2021 Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp671 miliar sedangkan tahun 2020 sebesar Rp679 miliar. Pada Periode per Maret 2022, laba tahun berjalan tercatat sebesar Rp183 miliar, naik sekitar 0,9% pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp182 miliar. 

Dari sisi aset, Perseroan pada akhir tahun 2021 memiliki total aset sebesar Rp14.56 triliun, sedangkan total aset pada tahun 2020 sebesar Rp13.39 triliun. Pada periode Maret 2022 total aset sebesar Rp14.41 triliun. 

Total liabilitas Perseroan pada tahun 2021 mencapai Rp10.01 triliun sedikit turun dari posisi liabilitas pada tahun 2020 yang sebesar Rp10.18 triliun. Pada periode Maret 2022 total liabilitas sebesar Rp9.67 triliun. 

Direktur Utama Moratelindo Galumbang Menak mengungkapkan bila selama ini perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja di atas rata-rata industri. Perseroan pun berharap dapat melanjutkan pertumbuhan tersebut. 

“Kami tumbuh 2 digit di atas industri yang satu digit harapan kami bisa suistain ke depan tumbuh di atas rata-rata industri,” ucapnya, di Jakarta, Selasa (12/7/2022). 

Baca Juga: Raup Dana IPO Rp182,67 Miliar, Arkora Hydro akan Gunakan Dana Buat Kembangkan Proyek EBT

Menurutnya industri komunikasi merupakan tulang punggung dari pertumbuhan ekonomi digital. Sehingga, perkembangan indsutri komunikasi masih akan positif, terutama dengan rencana pemerintah menggenjot infratruktur ekonomi digital di tanah air. 

“Industri komunikasi yg merupakan tulang punggung ekonomi digital, dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini sudah berada di track yang baik di mana banyak pertumbuhan di ekonomi digital. Salah satu yang penting dalam ekonomi digital ini yaitu infrastruktur,” jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Moratelindo, Jimmy Kadir mengungkapkan bila untuk memperkuat industri telekomunikasi, Moratelindo akan berinvestasi pada Backbone dan Access termasuk dengan perangkat dan infrastruktur pasif dan aktif serta pengembangan data center. Nilai investasi yang dianggarkan perseroan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp1,4 triliun. 

“Capex sekitar 1,4 triliun untuk pengembangan backbone akses , kapasitas ducking dan data center. Pendanaan dari aksi korporasi IPO ini dan ada pinjaman bank. Kami fokus ke ritel dan enterprise,” jelas Jimmy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: