Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani memberikan tanggapan atas video viralnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang membagi-bagikan Migor disertai ajakan memilih putrinya pada Pilkada mendatang.
"Membagi-bagikan minyak goreng yang saat ini menjadi komoditi sensitif yang tengah ditangani Kemendag disertai ajakan untuk memilih puterinya pada Pilkada mendatang tentunya hal yang memalukan dan tidak patut bagi seorang pejabat negara apalagi Menteri Perdagangan. Ini sangat disayangkan. Publik membacanya sebagai penyalahgunaan kekuasaan karena mendahulukan kepentingan pribadi di atas tugas," kata Kamhar dalam rilisnya.
Akan tetapi, kata Kamhar, apa yang dilakukan Pak Zulhas sejatinya tak berbeda dengan yang dilakukan Pak Jokowi terhadap anak dan menantunya.
"Bedanya Pak Zulhas memakai tangannya sendiri sementara Pak Jokowi menggunakan tangan para pembantunya. Ini menjadi contoh buruk dalam ikhtiar pendewasaan demokrasi oleh penguasa," tambahnya.
Ia pun meminta Zulhas mestinya fokus mengatasi persoalan minyak goreng, bukan hanya pada harga dan ketersediaan Migor tapi juga harga Tandan Buah Sawit yang anjlok sampai kurang dari Rp1000 per kg karena ini sangat memukul petani sawit.
"Menjadi ironi ketika harga minyak goreng dan minyak sawit dunia sedang tinggi namun petani malah merugi. Dibandingkan dengan petani sawit Malaysia harga TBS bisa 4 kali lipatnya. Sebaiknya Pak Zulhas fokus memperbaiki kesalahan kebijakan Pak Jokowi yang menghentikan ekspor beberapa waktu yang lalu yang telah berimbas pada penyengsaraan petani sawit,"
"Semestinya bersuka malah menjadi berduka akibat kebijakan Pak Jokowi yang tak tepat dan tak berdasar kajian yang memadai," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: