Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Advance Training Duta Jamu dan Kosmetik Aman 2022, BPOM Ingin Masyarakat Jadi Konsumen yang Cerdas

Advance Training Duta Jamu dan Kosmetik Aman 2022, BPOM Ingin Masyarakat Jadi Konsumen yang Cerdas Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar Advance Training Duta Jamu Aman dan Kosmetik Aman di Hotel Horison Ultima Bekasi pada Rabu (13/7/2022). Dalam kegiatan tersebut, BPOM melibatkan 249 duta terbaik yang mewakili daerahnya masing-masing.

Sebanyak 249 duta tersebut terdiri dari 213 duta kosmetik aman dan 36 lainnya merupakan duta jamu aman yang berasal dari seluruh Indonesia. Kegiatan pelatihan tersebut dilakukan selama dua hari yang digelar secara hybrid.

Baca Juga: Kawal Bonus Demografi Indonesia, BPOM: Generasi Penerus Merupakan Investasi Bangsa

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Reri Indriani memaparkan bahwa kegiatan tersebut telah digelar sejak 15 Maret 2022 lalu oleh Kepala BPOM Penny K Lukito.

"Kami mengapresiasi kepada seluruh UPT Badan POM yang telah membentuk 1.916 duta yang terdiri dari 1.658 duta kosmetik aman dari 71 UPT dan 258 duta jamu aman dari 12 UPT, yang sebagian tentunya hadir di sini mewakili teman-teman yang sudah terpilih ini," kata Reri dalam keterangannya, Rabu (13/7/2022).

Reri menjelaskan, pemilihan duta tersebut merupakan hasil dari kerja sama lintas sektoral yang melibatkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset serta mitra strategis lainnya. Dalam program tersebut, Reri juga mengatakan bahwa duta terpilih termasuk dalam program pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Bahas Kerja Sama Ketahanan Pangan Desa bersama Deputi BPOM

"Kita menyelenggarakan bersama tentunya lintas sektor terkait, mitra strategis kita menyelenggarakan Badan POM goes to campus dan Badan POM goes to school yang merupakan program pemberdayaan masyarakat bagi pelajar dan mahasiswa agar mampu menjadi konsumen yang cerdas di dalam memilih dan menggunakan obat tradisional dan kosmetik yang aman," katanya.

Reri mengatakan, duta yang terpilih untuk menjalani kegiatan Advance Training Duta merupakan generasi yang memiliki peran yang sangat strategis dalam menyukseskan pembangunan nasional. Berdasarkan hal tersebut, Reri mengatakan bahwa para duta mesti memiliki sikap positif; pola pikir esensial, komitmen normatif, dan kompetensi abilitas dan berlandaskan Intelegensia Emosional dan Spritual Quotation (IESQ).

"Sikap positif adalah representasi perilaku tentang nilai Pancasila dan nilai kemanusiaan, pola pikir esensial adalah perilaku tidak hanya berdasarkan pertimbangan rasional dan pembuktian empirik, tetapi juga suprarasional yaitu pendekatan esensi dengan etika dan estetika," jelasnya.

Selain itu, dia menjelaskan komitmen normatif yang mesti dimiliki para duta, yakni kesetiaan dan loyalitas yang berbasis spirit internal. Kemudian kompetensi abilitas, kata Reri, merupakan sifat profesional pada tingkat seni.

Baca Juga: KPPU Diminta Jangan Tergesa-gesa Menilai Kebijakan BPOM

"Sedangkan landasan IESQ adalah fokus pendidikan pada kecerdasan komperhensif. Sedang karakter dari generasi emas 2045 adalah kekuatan utama membangun bangsa Indonesia menjadi besar, berdaulat, maju, adil dan makmur," katanya.

Reri menilai, duta jamu aman dan kosmetik aman yang terpilih oleh Badan POM nantinya merupakan anugerah kompetensi untuk menjadi karakter generasi emas Indonesia. Menurutnya, secara praktis dan konkret, peran duta tersebut dapat dikontribusikan bagi bangsa dan negara untuk mengampanyekan keamanan dan manfaat obat tradisional dan kosmetik di masyarakat.

Reri meminta agar para duta bisa mengelaborasikan ilmu pengetahuan dengan teknologi informasi. Sehingga, kata Reri, pesan yang disampaikan dalam kampanye bisa diserap dengan mudah secara cepat dan luas di masyarakat.

Baca Juga: Tembus Ekspor ke Jepang, Jamu Produksi Mustika Ratu Banggakan Indonesia

Reri juga mengatakan, pemilihan duta jamu aman dan kosmetik aman ini berhubungan dengan pengawalan terhadap bonus demografi yang diprediksi akan diperoleh Indonesia pada tahun 2030-2040. Dalam bonus demografi tersebut, kata Reri, penduduk Indonesia akan didominasi oleh usia-usia produktif 14 sampai 64 tahun.

"Jangan sampai kita mengharapkan bonus demografi tetapi naudzubillah, yang terjadi adalah penduduk usia produktif yang harusnya menjadi bonus demografi tapi karena perilaku hidup sehatnya tidak dilaksanakan, yang ada adalah penduduk usianya produktif tetapi sudah harus menjalani misalnya cuci darah," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: