Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Psikolog Bongkar Keadaan Istri Jenderal Ferdy Sambo Usai Kejadian Baku Tembak: Sulit Konsentrasi dan Tidak Bisa Tidur

Psikolog Bongkar Keadaan Istri Jenderal Ferdy Sambo Usai Kejadian Baku Tembak: Sulit Konsentrasi dan Tidak Bisa Tidur Kredit Foto: Dok Instagram Kadiv Propam Polri/JPNN

Sejak peristiwa itu, tutur Novita, kondisi psikologis Putry Sambo itu masih tidak stabil, terguncang, dan stres dari sedang sampai berat. Novita menjelaskan, pendampingan psikologis ini perlu dilakukan agar peristiwa itu tidak berdampak pada keluarga lainnya.

"Concern saya adalah bagaimana peran ibu sebagai istri dan juga seorang ibu, ada anak empat anak umur 21, 17, 15, dan 1,5 tahun,” terang dia.

Baca Juga: Buntut Tragedi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polri Diminta Buat Aturan Khusus Terkait Kekerasan Sesama Anggota

Selain mendampingi Putry Sambo, Novita juga mendampingi anak-anak pasangan tersebut. "Apalagi anak-anak masih sekolah, kuliah, dan masih balita," bebernya.

Untuk proses pemulihan, kata Novita, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui yang membutuhkan waktu antara 3-6 bulan. Akan tetapi, hal itu sepenuhnya bergantung pada kemampuan adaptasi korban.

Dalam psikologi, pemulihan itu menggunakan istilah DABDA, yakni denial (penyangkalan), angry (marah), bargaining (tawar-menawar), depression (depresi), dan acceptance (penerimaan).

Baca Juga: Kasus Penembakan di Rumah Ferdy Sambo Banyak Kejanggalan, Eh Mahfud MD Juga Merasa Begitu

"Bisa denial, menganggap kejadian itu mimpi, tidak nyata, pasti marah, bisa marah pada lingkungan, sebaliknya bisa marah kepada diri sendiri," ungkap Novita.

Selanjutnya, ada proses bargaining dengan keadaan diri sendiri. "Dia akan masuk lagi dengan posisi depresi. Baru yang terakhir acceptance," tandas Novita.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: