Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Netizen China Dibikin Geger dengan Bakteri Kolera Penyerang Sistem Saraf dari Pasar Wuhan, Trending Teratas di Medsos

Netizen China Dibikin Geger dengan Bakteri Kolera Penyerang Sistem Saraf dari Pasar Wuhan, Trending Teratas di Medsos Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Media sosial di China mirip Twitter, Weibo, pada Jumat (15/7/2022), digegerkan dengan kabar bakteri kolera yang menyerang sistem saraf, yang ditemukan di pasar makanan Wuhan, China. 

Meskipun tidak ada tanda-tanda kuat wabah kolera, netizen yang khawatir tentang wabah penyakit lain masih menjadikan itu sebuah topik yang dipermasalahkan.

Netizen di China membuat topik bakteri kolera itu menjadi trending topic teratas pada Jumat (15/7/2022), dengan 200 juta dibaca.

"Ambil pelajaran dari Covid, dan cepat dalam penelusuran sumber untuk mengamankan bukti!!!" tulis seorang pengguna Weibo, dilansir Reuters.

Infeksi Covid-19 paling awal pada akhir 2019 awalnya terkait dengan pasar lokal di Wuhan yang juga menjual makanan laut dan produk ikan. Asal muasal virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 tetap menjadi misteri dan sumber utama ketegangan antara China dan Amerika Serikat.

Laporan kolera, penyakit diare berair akut yang berpotensi fatal jika dibiarkan tanpa perawatan segera dan biasanya terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi, jarang terjadi di China daratan, dengan lima kasus pada tahun 2021 dan 11 pada tahun 2020 tetapi tidak ada kematian.

"Deteksi Vibrio cholerae O139 ... sekali lagi mengingatkan kita bahwa pasar basah, meskipun penting secara budaya dan ekonomi di Asia, telah mengaitkannya dengan berbagai risiko kesehatan masyarakat," kata Andrew Greenhill, profesor mikrobiologi di Federation University Australia.

Pada titik ini tidak ada penyebab utama yang perlu dikhawatirkan sementara pengawasan yang berkelanjutan penting.

Greenhill, menambahkan bahwa O139 telah terdeteksi di berbagai negara lain dan wabah kolera yang besar tidak mungkin terjadi di lokasi dengan air minum yang aman dan sanitasi yang memadai.

"Faktanya untuk mendeteksi strain menunjukkan bahwa pengawasan sedang dilakukan, yang hanya dapat dilihat sebagai hal yang positif," ujarnya.

Wuhan, dengan populasi lebih dari 12 juta, mengatakan pada Senin bahwa kasus kolera pada seorang mahasiswa lokal tidak menyebabkan infeksi lebih lanjut.

Wuhan belum mengungkapkan sumber bakteri untuk siswa dan sampelnya, atau perincian tentang kemajuan penelusuran sumber.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: