"(Secara kumulatif) semua sektor mengalami peningkatan. Total share nonmigas secara kumulatif juga meningkat sebesar 94,50 persen," katanya.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menegaskan bahwa Kementan terus bekerja danĀ berkomitmen meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian nasional, di antaranya adalah melalui penyediaan benih dan bibit unggul tanaman pangan dan ternak yang berkualitas serta penggunaan teknologi modern.
Baca Juga: BPS Catat Inflasi Tertinggi Sejak Desember 2017, Fadel Muhammad Imbau Pemerintah Kendalikan Kondisi
Diharapkan, dengan berbagai program yang ada Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen dalam negeri, selanjutnya melakukan akselerasi ekspor untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.
"Pemerintah mendorong semua pihak bergerak bersama dalam meningkatkan produksi nasional, mencapai swasembada komoditas, dan memberi nilai tambah pertanian melalui akselerasi ekspor," tegasnya.
Sebagaimana diketahui bersama, Indonesia sejak tiga tahun lalu berhasil mempertahankan produksi padi secara maksimal sehingga dalam tiga tahun terakhir tidak melakukan impor beras umum. "Padahal ekspor sebelumnya bisa mencapai 1,5 sampai 2 juta ton per tahun," sebut Kuntoro.
Baca Juga: Sinergi Kementan dan BNPT Sukseskah Panen Raya Turen, DPR: Kerja Hebat, Hasil Nyata!
Bahkan, Kuntoro menyebutkan, sekarang Indonesia mulai merencanakan ekspor beras khusus dan umum ke beberapa negara. Selama ini yang telah diekspor Indonesia adalah beras khusus, seperti beras organik, beras merah, dan beras hitam.
"Salah satu langkah lagi yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor adalah menambah wilayah sentra produksi untuk mengembangkan komoditas berdaya saing, serta bekerja sama dengan eksportir. Dengan begitu, petani pun mendapatkan jaminan pasar dan nilai tambah," jelas Kuntoro.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas