Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo, Ganjar, dan Anies Kuasai Survei Elektabilitas Capres 2024, Pengamat: Faktor Penentu Ada di Cawapres

Prabowo, Ganjar, dan Anies Kuasai Survei Elektabilitas Capres 2024, Pengamat: Faktor Penentu Ada di Cawapres Kredit Foto: Detik

Hasil agak beda disajikan Lembaga Survei Nasional (LSN). LSN menggelar survei pada 10-24 Juni 2022 dengan mewawancarai 1.500 responden. Hasilnya, Prabowo berada di puncak dengan elektabilitas 29,5 persen. Di bawahnya ada ada Ganjar dengan 20,9 persen, dan Anies 18,5 persen. Di papan tengah ada nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno. Sementara, di papan bawah ada Puan Maharani dan Muhaimin Iskandar.

Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry menyampaikan, tingkat keloyalan calon pemilih belum terlalu mantap dengan capres pilihannya saat ini, yakni baru sebesar 52 persen. "Artinya, tingkat swing voters atau pemilih yang masih mungkin berubah dari capres pilihannya saat ini masih cukup tinggi," kata Gema, belum lama ini.

Baca Juga: PKS Buka-bukaan Sedang 'Ta'aruf' dengan Nasdem & Demokrat hingga Beberkan 5 Kriteria Capres yang Bakal Diusung

Menurut pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno, elektabilitas capres masih sangat mungkin berubah. Soalnya, belum ada yang mencapai angka psikologis, yakni mencapai 40 persen. Saat ini, elektabilitas capres masih ada di kisaran 20-30 persen.

Adi menyampaikan, menjelang pilpres, perubahan elektabilitas itu akan makin kentara. Bisa naik atau bisa makin turun. Tergantung siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi. Kesalahan memilih cawapres bisa membuat capres kesulitan bertarung di pilpres.

Hal senada disampaikan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin. Kata dia, para tokoh saat ini masih punya peluang untuk meningkatkan elektabilitas. Belum terlihat ada capres yang dominan atau berpeluang besar. Kekuatan semua capres relatif sama, masih berada di level 20-30 persen.

Waktu yang tersisa ini masih bisa digunakan untuk tebar pesona. Selain itu, ia menekankan, peluang capres sangat tergantung pada siapa cawapres yang akan dipilihnya. "Cawapres berperan untuk menutupi kekurangan karakter capres. Di saat yang sama, juga mendongkrak elektabilitas yang dimiliki pasangan capresnya," kata Ujang, beberapa hari yang lalu.

Ia mencontohkan saat Jokowi memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya untuk menutupi kekurangan dalam isu agama pada Pemilu 2019.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: