Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Lokal Menuju Global, Kominfo: Pertemuan Ketiga DEWG G20, Momentum Tepat!

UMKM Lokal Menuju Global, Kominfo: Pertemuan Ketiga DEWG G20, Momentum Tepat! Kredit Foto: Rena Laila Wuri

Pemilik Florasta Barista Kopi Tuk, Agustinus Suban Puka, menyatakan delegasi dan tamu undangan DEWG G20 sangat suka dengan Kopi Tuk asal Flores hasil racikanya sendiri.

"Saya sangat gembira dan senang, karena bisa ada di sini untuk melayani para tamu atau delegasi. Tadi ada yang sudah masuk (ke ruang meeting), dan kembali lagi ke sini. Mereka sepertinya senang dan ketagihan," ujarnya.

Baca Juga: Kominfo Sebut Berita Bahaya BPA pada Galon Isi Ulang bukan Hoax

Agustinus yang keseharianya berdagang kopi keliling di sekitar Labuan Bajo menyatakan, Kopi Tuk racikan yang paling disukai delegasi adalah jenis Florasta Blend. Proses pengolahannya dilakukan dengan cara menggoreng atau sangrai kemudian menumbuk biji kopi hingga halus dengan menggunakan alat tradisional seperti lesung. Cara itu bisa membuat cita rasanya berbeda dengan kopi yang lain.

"Florasta Blend adalah racikan saya sendiri. Sehingga rasanya beda. Terlebih kopi itu tingkatan sangrai-nya, saya sangrai sendiri. Sehingga kematangan kopi itu menghasilkan rasa dan aroma yang pas," jelas dia.

Metode penyeduhan pun sederhana, air mendidih dituangkan ke gelas yang sudah terisi kopi. Menurut Agustinus, kopi ini sangat pas untuk menemani menikmati matahari tenggelam di Labuan Bajo yang memanjakan mata.

"Saya sangat senang dan bangga bisa dilibatkan dalam pameran di event DEWG G20 itu. Saya yakin para delegasi G20 sudah tidak asing dengan citarasa kopi Flores yang sudah cukup populer bagi pecinta kopi dunia," ungkapnya.

Agustinus menjelaskan, Florasta Blend adalah perpaduan antara Kopi Arabika Bajawa dan Robusta Manggarai.

"Jadi itu campuran dua jenis kopi yang bertemu di dalam satu gelas menjadi kopi tuk. Rasanya unik, tidak terlalu pahit dan asam. Aromanya juga pas sehingga banyak disukai," jelasnya.

Menurut Agustinus, untuk Kopi Arabika tumbuh di dataran tinggi Flores di ketinggian 800 hingga 1.200 meter di bawah permukaan laut (mdpl). Sedangkan Kopi Robusta Manggarai tumbuh di 300 hingga 1200 mdpl. Agustinus berharap dengan adanya event pertemuan DEWG G20, kopi asal Flores bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas, khususnya di mancanegara.

Baca Juga: Jamkrindo Akan Kokohkan Ekosistem Digitalnya Guna Bantu Akselerasi Digital UMKM

Tak hanya pelaku UMKM, tiga perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia (provider) jasa layanan telekomunikasi selular seperti Telkomsel, Indosat dan XL Axiata juga ikut memeriahkan pameran tersebut. Termasuk WIR Group yang menampilkan teknologi metaverse yakni melalui aplikasi virtual reality dan augmented reality. Dalam pameran tersebut, para delegasi dapat mencoba dua teknologi metaverse hasil karya anak bangsa yang telah mendunia itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: