Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan Budaya di Ruang Digital

Tantangan Budaya di Ruang Digital Teknologi Digital | Kredit Foto: Unsplash/ Greg Rosenke
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tantangan budaya digital saat ini tengah dihadapkan pada berbagai kondisi dampak dari globalisasi, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, media digital yang lebih banyak menjadi panggung untuk budaya asing.

"Pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika akan membawa warga digital untuk mawas diri dan memiliki perilaku beretika di dunia digital," kata Dosen STIE Mandala & PMII, Zainul Hasan, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Senin (25/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Literasi Digital, Ingat Toleransi Saat di Media Sosial

Budaya bermedia digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun menurut Zainul, media digital bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk promosi budaya Indonesia yang bisa membawa dampak positif bagi pelestarian budaya. Namun, di media sosial, bahkan masyarakat Indonesia dikenal sangat barbar. Ada sikap rasisme, saling mengejek, hingga perundungan di dunia maya.

Lebih lanjut dia mengatakan, hal itu terjadi karena sedikitnya pengetahuan akan hak-hak digital, kebablasan dalam kebebasan berekspresi, kurangnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, serta menghilangnya batas-batas privasi termasuk pelanggaran etika dalam hak cipta dan kekayaan intelektual.

Pemahaman akan pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhinenka Tunggal Ika harus menjadi landasan kecakapan digital. Etika digital yang menerapkan budaya menghargai dan toleransi harus disadari setiap orang sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi Komputer (TIK) bisa maksimal. Di samping itu, perlu adanya pengetahuan dasar mencintai produk dalam negeri dan pengetahuan akan hak-hak digital.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Pentingnya Etika Digital Saat Selancari Luas dan Beragamnya Internet

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Managing Director D&D Consulting, Ni Made Suryandari, dan seorang Digital Marketing, Diaz Yasin, serta Dosen STIE Mandala & PMII, Zainul Hasan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: