Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Kehamilan Tak Direncanakan Sangat Mengkhawatirkan, BKKBN Komitmen Lakukan Ini

Angka Kehamilan Tak Direncanakan Sangat Mengkhawatirkan, BKKBN Komitmen Lakukan Ini Kredit Foto: BKKBN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan data yang dihimpun dari United Nation Fund for Population Activating (UNFPA) tercatat sebanyak 121 juta kehamilan tidak direncanakan terjadi di dunia. Jika diakumulasi dengan total angka kelahiran dunia, sekitar 60 persen kehamilan di dunia tidak direncanakan secara matang.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari UNFPA New York pada 30 Maret lalu, terdapat sekitar 40 persen perempuan aktif secara seksual sama sekali tidak menggunakan metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

Baca Juga: Keluarga Indonesia Wajib Simak! BKKBN Beberkan 10 Komitmennya Guna Pembangunan Keluarga Berencana!

Sementara itu, terdapat lebih dari 60% kehamilan tidak direncanakan, dan hampir 30% dari semua kehamilan akhirnya diaborsi, 45% dari semua aborsi yang dilakukan secara global tidak aman.

Menanggapi hasil studi yang mengkhawatirkan di atas, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan bahwa dari kehamilan yang tidak direncanakan berpotensi melahirkan bayi stunting.

“Maka dari itu perlu dilakukan upaya mitigasi diri untuk mencegah anak-anak kita dari dampak jangka panjang dan luas dari stunting termasuk dari peran dalam keluarga,” kata Boni dalam sambutannya.

Upaya mitigasi tersebut, kata Boni, akan menentukan kualitas generasi penerus bangsa untuk mewujudkan generasi emas Indonesia. Peran pemerintah dalam menyediakan layanan berkualitas di bidang pembangunan juga menjadi penting dalam upaya menekan risiko stunting yang secara nasional targetnya 14% pada 2024 mendatang.

Boni menjelaskan, berdasarkan data Good Mention Institute yang dikutip dalam laporan estabillity tahun 2022, isu kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia antara tahun 2015 hingga 2019 yakni sebanyak 40%. Jumlah tersebut mendekati dari angka kehamilan yang tidak diinginkan di dunia sebesar 60%.

Baca Juga: Cara Sederhana Ini Disebut Bisa Bikin Anies Baswedan Gaet Suara Muslim Demi Pilpres 2024, Simak!

"Walaupun lebih sedikit tapi 40 persen juga angka yang besar. Indonesia sendiri berdasarkan data WHO terdapat 200 juta kehamilan pertahun dimana sebanyak 75 juta kehamilan atau 30 persen diantaranya merupakan kehamilan yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: